Bencana Membuat Ikatan Warga Pacitan Makin Kokoh

admin@halopacitan.com - Senin, 04 Desember 2017 23:36 WIB
undefined

Halopacitan.com, Arjosari -- Bencana banjir dan tanah longsor yang melanda puluhan desa di Pacitan pada 28 November lalu ternyata telah membangkitkan dan memperkuat semangat kebersamaan warga. Itu tampak pada aktivitas warga di sejumlah desa di wilayah Arjosari pasca bencana banjir besar itu.

“Setiap hari kami menyiapkan 1000-1500 paket nasi bungkus untuk diberikan ke ratusan warga di desa-desa yang terkena bencana. Ini semua adalah inisiatif warga, karena mereka ikut merasakan penderitaan tetangga desa yang jadi korban,” ungkap kepala Desa Jatimalang, Tomy Herlambang kepada halopacitan, Senin (5/12).

Pada awal bencana, dapur umum di Jatimalang itu bekerja selama 24 jam. Karena selain mengurusi makanan buat masyarakat yang terkena bencana, tempat ini juga digunakan untuk mendistribusikan barang-barang bantuan.

Tommy mengungkapkan, ditengah berbagai kesulitan dan keterbatasan, masyarakat secara sukarela saling membantu korban bencana. Banyak yang mencari bantuan ke saudara-saudaranya yang sedang merantau atau kepada teman-teman di luar kota.

“Alhamdulillah bantuan banyak mengalir dari Jakarta, Solo dan banyak kota lain. Saya gembira masyarakat masih memiliki ikatan kekeluargaan yang begitu kuat, sehingga cobaan ini dapat dihadapi bersama-sama,” katanya.

Arjosari merupakan salah satu wilayah terdampak banjir dan longsor paling parah di Pacitan. Ratusan rumah terendam banjir, puluhan rumah dan jalanan rusak berat akibat longsor serta beberapa warga meninggal akibat bencana ini. Beberapa desa terdampak bencana adalah Arjosari, Gayuhan, Karangrejo, Mlati, Tremas, Pagutan, Gunungsari, Gembong dan Gegeran.

Pasar Arjosari merupakan salah satu sarana publik yang terkena dampak parah. Puluhan toko beserta barang-barang dagangan terendam dan tidak bisa diselamatkan. Puluhan juta rupiah modal pedagang kecil itu ludes tak bersisa.

Bagikan

RELATED NEWS