Halopacitan, Pacitan—Penghargaan diberikan Menteri Kesehatan Nila di Kementerian Kesehatan, Jakarta Kamis (18/10/2018) dan diterima langsung Bupati Pacitan Indartato.

Bupati Indartato, seusai menerima penghargaan mengatakan penghargaan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) ini menjadi prestasi semua pihak yang harus terus dikembangkan.

“Saya berterimakasih kepada semua pihak atas kerjasamanya. Baik masyarakat maupun OPD [Orangisasi Perangkat Daerah], sehingga Pacitan mendapatkan penghargaan ini," ujarnya

Penghargaan ini tidak lepas dari upaya Kabupaten Pacitan untuk membangun sistem sanitasi yang sehat. Bupati menjelaskan, STBM merupakan pendekatan untuk merubah perilaku higienis maupun sanitasi melalui pemberdayaan masyarakat dengan metode pemicuan.

Program STBM memiliki indikator diantaranya adalah menurunnya kejadian penyakit diare dan penyakit berbasis lingkungan lainnya yang berkaitan dengan sanitasi dan perilaku, dan setiap rumah tangga telah menerapkan pengelolaan air minum dan makanan yang aman di dalam rumah tangga.

Meski demikian ia mengakui untuk mencapai angka 100 persen Open Defecation Free (ODF) bukan hal yang mudah. Karena terkadang masih ada masyarakat yang kembali membuang hajat sembarangan.

Berbagai upaya harus dilakukan termasuk memupuk kesadaran hidup sehat di masyarakat. Salah satunya Indartato menceritakan sanksi untuk pelaku buang air besar (BAB) sembarangan pada zaman pemerintahan Bupati Mochtar Abdulkadir (1985-1990). "Saat itu bagi warga yang pergi ke sungai dan kedapatan membuang hajat, akan difoto diberikan peringatan," katanya.

Upaya lain adalah dengan kemandirian penyediaan fasilitas mandi cuci kakus (MCK). Sementara bagi masyarakat yang belum mampu disediakan MCK komunal oleh pemerintah.

"Tentunya kita semua ingin agar prestasi yang diraih dapat memberikan semangat, menggugah kesadaran semua pihak untuk menjaga serta meningkatkan kesehatan lingkungan. Caranya ya, dengan tidak BAB sembarangan, tidak membuang sampah sembarangan, selalu cuci tangan dengan sabun," harapnya.