Jadi Asal-Usul Nama dan Banyak Manfaat, Buah Pace Justru Tidak Jadi Ikon Pacitan

AZ - Selasa, 30 Oktober 2018 09:37 WIB
Buah pace undefined

Halopacitan, Pacitan—Hubungan erat antara pace atau juga dikenal sebagai buah mengkudu dan Pacitan dimulai pada era pemberontakan Pangeran Mangkubumi melawan Kerajaan Mataram yang berpusat di Kartasura atau yang dikenal sebagai perang peralihan nagari 1746-1755M.

Pasukan Mataram yang dibantu VOC berhasil mendesak Pangeran Mangkubumi ke arah selatan dan berhenti di wilayah di pesisir selatan dengan kondisi lemah. Kemudian datanglah pertolongan keika Setrokedipo, salah satu tokoh lokal memberinya minuman yang dibuat dari buah pace yang secara cepat memulihkan kekuatan Pangeran Mangkubumi dan pasukannya. Sehingga Pangeran Mangkubumi menyebut nama daerah ini “Pace sak pengetan”.

Kelak, setelah Pangeran Mangkubumi mendirikan Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat dan bergeralar Hamengkubuwono I, Pacitan menjadi bagian dari wilayahnya dan sebagai balas budi Setrokedipo dianggap sebagai bupati di Pacitan.

Itulah hubungan kuat antara buah pace yang menjadi asal usul nama Pacitan, meski ada juga versi lain yang menyebutkan Pacitan adalah makanan kecil yang dihidangkan ke tamu.

Meski pace menjadi bagian sejarah penting Pacitan, buah ini ternyata tidak begitu banyak ditemui di wilayah tersebut. Tidak banyak masyarakat yang menanam dan pemerintah setempat juga tidak memiliki program khusus untuk mengembangkannya.

Kepala Bidang (Kabid) Tanaman Pangan dan Holtikultura Dinas Pertanian Gatut Winarso mengakui belum ada program khusus untuk buah pace karena belum ada permintaan dari masyarakat.”Nilai ekonominya juga minim, selain itu pace pace merupakan tanaman yang mudah tumbuh tanpa harus dibudidayakan,” katanya kepada Halopacitan Senin (29/10/2018).

Hal serupa juga disampaikan salah seorang pemilik pohon pace, di Dusun Temon, Kelurahan Ploso, Kecamatan Pacitan, Kabupaten Pacitan. Tidak pernah dia menjual hasil buahnya.

“Kalau ada orang yang membutuhkan buah pace ya tinggal petik saja enggak usah bayar, itu di depan rumah banyak” Ucap Slamet (40). Menurutnya pohon pace tidak perlu perwatan khusus, dibiarkan saja bisa tumbuh lebat.

Pace atau mengkudu memang tidak memiliki rasa yang begitu enak dengan aroma yang menyengat, tetapi buah ini diyakini memiliki banyak manfaat untuk kesehatan. Banyak obat yang dibuat dengan bahan baku buah seukuran kentang tersebut.

Menurut berbagai catatan di Polinesia mengkudu telah digunakan sebagai obat lebih dari 2.000 tahun di Polinesia. Dengan dosis jus 120 cc sehari karena memiliki efek terapeutik yang luas sebagai antibakteri, antivirus, antijamur, antitumor, antiinflamasi, meningkatkan imunitas dan analgesik. Khasiat mengkudu sebagai antihipertensi berkat kandungan skopoletin yang memiliki efek sebagai vasodilator dan menurunkan tekanan darah

Bagikan

RELATED NEWS