Halopacitan, Pacitan—Menurut Drg Nur Farida, memelihara gigi harus dilakukan secara kontinu dan tidak tidak sepotong-potong.

"Misal sekarang dirawat, besok lupa, jadi perawatan secara umum harus rutin seperti gosok gigi mulai setelah sarapan, makan siang dan sebelum tidur malam," kata dr. Nur Farida di sela-sela mengisi kelas inspiratif di SDN Borang I Arjosari, Sabtu, (22/09/2018).

Dia menyarankan dalam pemeriksaan gigi, jangan menunggu sakit terlebih dahulu, tetapi hendaknya memeriksakan kesehatan gigi secara berkala atau setiap enam bulan sekali.

"Prinsipnya, jangan tunggu sampai sakit, kalau sudah sakit dokter gigi hanya bisa memberikan obat dan perawatan gigi," terang dr. Nur Farida, yang saat ini juga menjabat sebagai Kepala Seksi Promosi dan Pemberdayaan Masyarakat di Dinas Kesehatan Pacitan.

Perawatan gigi, lanjutnya, kalau sudah berlubang tidak mungkin bisa menjadi utuh kembali seperti sebelumnya, walaupun ada alternatif lain dengan ditambal, tetapi sebelum ditambal harus diperiksakan terlebih dahulu.

"Kalau memang peluangnya bagus maksimal dokter gigi akan melakukan penambalan, tapi yang namanya ditambal tidak sesempurna dari gigi yang utuh, dan kemungkinan masuknya kuman itu masih bisa terjadi. Jika sudah melakukan penambalan, enam bulan sekali harus kontrol, untuk pembersihan maupun penambalan lagi," jelasnya.

Dikatakannya, kesadaran masyarakat Pacitan tentang kebersihan gigi masih sangat rendah. Walaupun tidak menyebut jumlahnya, hal itu terbukti bahwa sebagian besar hanya datang ke dokter gigi ketika sakit saja, tetapi tidak memeriksakannya secara berkala.

"Di Pacitan masih sangat perlu ditingkatkan dan memang sebagian besar masyarakat Pacitan hanya datang ke dokter gigi saat sakit gigi," kata dokter gigi yang juga membuka praktik di rumahnya Tuban Kelurahan Sidoharjo Pacitan.

Dia mengatakan perlu kerja sama dengan banyak pihak untuk menjangkau masyarakat Pacitan secara keseluruhan. "Karena saya tidak bisa mencapai seluruh Pacitan dengan sendiri, jadi perlu kerja sama banyak pihak," pungkasnya. (Sigit Dedy Wijaya).