Khawatir Banjir, 14 Warga Dusun Pradah Mengungsi

AZ - Minggu, 16 Desember 2018 10:43 WIB
Penyerahan logistik oleh BPBD kepada pengungsi di Kedungbendo undefined

Halopacitan, Arjosari—Warga memilih mencari tempat aman karena banjir dan tanah dekat permukiman, terutama yang dekat dengan aliran sungai tergerus.

"Warga khawatir ada hujan susulan dan kondisi tanahnya tergerus air sungai," kata Kepala Seksi Pemdes Kedungbendo, Dika Agus S Dika, saat dihubungi Halopacitan Minggu (16/12/2018).

Dika menjelaskan, sejumlah warga di RT 01, RW 02 Dusun Pradah tersebut mengungsi ke rumah warga lainnya yang agak jauh dari lokasi aliran sungai. "Kebetulan tadi malam travo yang ada di lingkungan itu meledak. Jadi tadi malam sampai sekarang wilayah itu masih padam listriknya," imbuhnya.

Berdasarkan data dari BPBD Pacitan ada tujuh KK 14 jiwa warga Dusun Pradah yang mengungsi, namun bersifat sementara.

"Tadi malam telah dibantu logistik kedaruratan untuk warga pengungsi di Kedungbendo, dan untuk longsor di Wonosidi, pagi ini dilakukan Assesment oleh TRC BPBD," imbuh Didik.

Didik Alih Wibowo, Kepala Pelaksana BPBD Pacitan melaporkan, terdapat beberapa kejadian akibat hujan tadi malam. Salah satunya longsor dan menutup jalur Arjosari-Nawangan, sehingga untuk membuka jalur yang tertutup material longsor BPBD bersama sejumlah elemen mengerahkan alat berat untuk membukanya.

"Kita bersinergi dengan Kodim 0801, Polres Pacitan, Satpol-PP, TRC BPBD, UPT BPJ Probinsi JATIM, dengan mengirimkan peralatan berat sehingga dapat memulihkan kembali jalur Arjosari ke Nawangan," ujar saat dihubungi Halopacitan Minggu pagi.

Selain itu juga terjadi longsor yang merusak rumah milik Simis, di RT 07/RW 05 Dusun Sumber, Desa Wonosidi, Kecamatan Tulakan. Meski tidak ada korban jiwa, namun kerusakan rumah diperkirakan mencapai sekitar 40 persen.

Bagikan

RELATED NEWS