Pelem Festival, Menghilangkan Sekat antara Seni, Alam dan Masyarakat

AZ - Kamis, 13 September 2018 19:16 WIB
Persiapan Pelem Festival undefined

Halopacitan, Pacitan—Pelem Festival yang digagas pada tahun 2016 oleh Agung Gunawan, Direktur SACPA menjadi semangat dan dedikasi tak kenal lelah untuk mempertahankan dan membumikan seni di jantung masyarakat. Acara ini akan digelar di Desa Pelem, Kecamatan Pringkuku, Pacitan, Jawa Timur 17–30 September 2018 .

Festival tersebut akan menyatukan lebih dari 30 seniman baik lokal, nasional maupun internasional dengan masyarakat desa sekitar. Berbagai acara yang digelar, baik pentas seni ataupun diskusi digelar di tengah-tengah masyarakat.

"Festival ini merupakan wadah yang mendorong terciptanya integrasi pada lingkungan terhadap kehadiran manusia dalam proses kreatif," kata Agung Gunawan, Kamis,(13/09/2018)

Agung Gunawan menyampaikan, tujuan dari festival dua tahunan ini adalah untuk pelestarian warisan budaya tari dan musik Jawa, bersama dengan upaya eksplorasi berkelanjutan pada bentuk estetika kontemporer di lingkungan alam spiritual dan historis pegunungan di Pacitan, Indonesia.

Pelem Festival akan menghapus batasan antara penonton dan seniman, keduanya berkontribusi dan menjadi bagian dari festival. Penampilan seni akan disuguhkan kepada masyarakat dalam kurun waktu dua minggu selama festival berlangsung,

"Bukan hanya seniman, melainkan masyarakat desa sekitar juga turut berpartsipasi dan menikmati ritual sebagai bagian dari kehidupan sehari-hari mereka," ujarnya.

Pelem Festival akan dibagi dalam dua sesi yakni workshop week dan performance week. Workshop akan berlangsung selama lima hari dengan materi tari kontemporer dengan berdasar pada prinsip tari Klasik.

Sementara pekan kedua akan diisi dengan berbagai pagelaran seni termasuk Mapping atau Moving Art Performance (MAP) Pelem dari seluruh seniman, baik nasional dan internasional selama dua hari.

Pertunjukan akan menggunakan tiga situs berbeda, yaitu pasar tradisional, ruang limasan, dan alam kerja petani. MAP Pelem merupakan pertunjukan transformatif yang tenang dan unik di atas landscape asli pedesaan Desa Pelem, Kecamatan Pringkuku, Pacitan, Jawa Timur,

Puncak acara dari Festival bertepatan dengan acara pertunjukan tahunan di Pelem, Pentas Bulan Ndadari, dengan pengisi dari LKP Seni Pradapa Loka Bhakti dan Paguyuban Suryo Kencono, paguyuban tari klasik yang berada dalam lingkungan Istana Kasultanan Yogyakarta pimpinan Ray. Kadarjati Ywandjono salah satu empu tari klasik gaya Yogyakarta. Mereka akan membawa tari klasik Srimpi dari istana Kasultanan Yogyakarta ke tengah alam pedesaan Desa Pelem. (Sigit Dedy Wijaya).

Bagikan

RELATED NEWS