Penderita DBD Mulai Turun, Tapi Jangan Lengah

AZ - Jumat, 15 Februari 2019 16:15 WIB
Fogging di Kelurahan Ploso beberapa waktu lalu undefined

Halopacitan, Pacitan—Dari jumlah tersebut, 167 kasus terjadi pada bulan Januari sementara selama Februari ada 61 kasus.

Wawan Kasiyanto, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Pacitan mengatakan, tren penurunan ini tidak lepas dari kegiatan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) serentak yang telah dilakukan sejak beberapa pekan lalu serta kesadaran warga akan kebersihan lingkungan yang semakin baik.

Namun penyebaran penyakit ini masih cukup merata karena menurut laporan data dari Puskesmas yang ada di Pacitan, hanya Puskesmas Jeruk, Puskesmas Pakis Baru dan Puskesmas Wonokarto yang tidak terdapat laporan kejadian DBD.

Sementara tertinggi ditangani Puskesmas Tanjungsari yakni 67 kasus, kemudian Puskesmas Arjosari 49 kasus, Puskemas Pacitan 20 kasus, Puskesmas Gemaharjo 12 kasus, Puskesmas Tulakan 11 kasus, Puskesmas Nawangan 10 kasus.

"Kalau untuk Puskemas lainnya tidak lebih dari 10 kejadian. Dari kejadian tersebut tidak ada yang fatal," ujarnya, saat dihubungi Halopacitan, Jumat (15/02/2018).

Meski telah mengalami penurunan, Wawan mengingatkan kepada masyarakat untuk tetap meningkatkan kewaspadaan dan juga selalu menjaga kebersihan lingkungan. Mengingat, telur nyamuk DBD bisa bertahan di tempat yang kering selama enam bulan.

"Yang jelas PSN harus berkesinambungan," tambahnya, di sela-sela mengambil obat-obatan untuk foging dan reagen pemeriksaan penderita DBD di Surabaya.

Bagikan

RELATED NEWS