JAKARTA – Hampir setiap orang mendambakan kesempatan untuk mengunjungi dan bepergian ke luar negeri. Menjelajahi tempat-tempat yang unik dan merasakan suasana berbeda dari negara asal tentu memberikan pengalaman baru yang menyenangkan.
Namun, ada beberapa alasan yang membuat hampir mustahil untuk mengunjungi beberapa negara. Salah satunya adalah karena adanya peraturan ketat terkait akses masuk ke negara tersebut.
Namun, karena persyaratan visa, tidak semua orang dapat bergerak bebas saat bepergian. Beberapa negara memiliki kebijakan visa yang lebih lunak, sementara yang lain mempersulit perolehan visa turis.
Kira-kira negara mana yang paling sulit mendapatkan visa untuk dikunjungi? Dikutip dari Visa Guide, berikut beberapa negara yang paling sulit dikunjungi wisatawan mancanegara.
Negara terbesar ini terkenal dengan bangunan-bangunan megah yang memiliki arsitektur menakjubkan serta wisata sejarah yang memikat.
Salah satu tantangan dalam proses pengajuan visa ke Rusia adalah banyaknya pertanyaan dalam formulir aplikasi, terutama bagi warga negara Amerika yang harus menjawab dua kali lebih banyak pertanyaan.
Selain itu, untuk mendapatkan persetujuan visa Rusia, Anda harus mencantumkan setiap perjalanan yangA nda lakukan dalam sepuluh tahun terakhir. Lengkap dengan rincian tujuan, tanggal, dan durasi tinggal. Bagian ini bisa menjadi yang paling sulit bagi mereka yang sering bepergian. Namun, jika Anda mengisi formulir visa dengan benar dan memberikan semua informasi yang diperlukan, Anda bisa mendapatkan visa untuk mengunjungi Rusia.
Kuba adalah negara yang unik dan menarik untuk dikunjungi saat liburan, menawarkan pesona Amerika Latin yang luar biasa. Saat berkunjung, akan disuguhkan dengan pemandangan pantai eksotis dan bangunan bergaya kuno yang menawan.
Negara ini sangat sulit dikunjungi bagi warga negara Amerika. Warga negara Amerika tidak dapat memasuki negara ini untuk tujuan wisata; mereka harus termasuk dalam salah satu dari 11 kategori perjalanan yang diizinkan.
Jika Anda mendapatkan izin untuk masuk ke negara tersebut, Anda akan menerima Kartu Turis berwarna merah muda, berbeda dengan Kartu Turis Hijau yang diberikan kepada warga negara lain.
Iran adalah salah satu negara di Timur Tengah yang terkenal dengan sejumlah destinasi wisata yang menarik perhatian dunia. Mulai dari Bazaar Tajrish, Gunung Damavand, hingga Masjid Nasir Al-Mulk yang memukau.
Namun, mendapatkan visa ke Iran merupakan proses yang sulit terutama karena Anda harus memperoleh kode verifikasi sebelum mengajukan visa. Kode otoritas ini dikeluarkan oleh Kementerian Luar Negeri Iran, yang hanya dapat diajukan oleh biro perjalanan resmi Iran atas nama Anda.
Namun, dengan pengenalan eVisa, proses untuk mendapatkan visa turis ke Iran telah menjadi lebih mudah. Selain itu, beberapa negara sekarang dapat mengajukan permohonan visa saat kedatangan (yang disetujui sebelumnya).
Turkmenistan adalah salah satu negara yang jarang dikunjungi di dunia karena kebijakan visanya yang ketat. Proses mendapatkan visa sangat sulit karena semua orang harus mengajukan visa, kecuali beberapa pengunjung dari wilayah tertentu di Kazakhstan atau Uzbekistan, serta beberapa pemegang paspor diplomatik.
Untuk mengajukan visa ke Turkmenistan, Anda memerlukan banyak dokumen termasuk tiga salinan formulir aplikasi visa yang telah diisi dan surat undangan dari Layanan Migrasi Turkmenistan. Anda juga harus memiliki sponsor di Turkmenistan yang dapat mengurus surat undangan/Letter of Invitation (LOI) untuk Anda. Proses ini dapat memakan waktu hingga 20 hari.
Republik Chad terletak di Afrika Tengah dan merupakan negara yang terkurung daratan. Chad sering disebut sebagai ‘Jantung Mati Afrika’ karena sebagian besar wilayahnya merupakan gurun.
Chad memiliki daya tarik sendiri yang menarik bagi para wisatawan. Untuk memasuki Chad, wisatawan harus mengikuti sejumlah peraturan yang cukup ketat. Salah satunya adalah mendapatkan surat undangan resmi.
Untuk mendapatkan surat undangan ini, wisatawan perlu memiliki sponsor atau harus memesan kamar di hotel di ibu kota N’Djamena, yang akan mengeluarkan surat undangan untuk mereka. Proses ini melibatkan pembayaran penuh untuk reservasi kamar hotel yang tidak bisa dikembalikan jika visa ditolak.
Setelah masuk ke Chad, wisatawan memiliki waktu 72 jam untuk melaporkan kedatangan mereka ke pihak kepolisian. Selain itu, beberapa wisatawan telah melaporkan adanya biaya tambahan yang dikenakan saat memasuki negara ini, sehingga disarankan untuk menyediakan uang ekstra selama perjalanan ke sana.
Bhutan adalah negara yang unik karena tidak menggunakan lampu lalu lintas untuk mengatur kendaraan di jalan raya. Negara kecil ini terkenal sebagai salah satu dari negara-negara paling bahagia di dunia. Fakta menarik lainnya, negara ini melarang penduduknya hidup dalam kemiskinan dan kelaparan.
Bhutan merupakan salah satu negara yang sulit untuk dikunjungi wisatawan karena kebijakan visa yang ketat. Negara ini hanya menerima visa turis yang merupakan bagian dari paket tur wisata yang diselenggarakan oleh agen perjalanan. Namun, visa individu tetap dapat disetujui jika pelancong berasal dari India, Bangladesh, atau Maladewa.
Bhutan tidak mengeluarkan visa untuk perjalanan individu kecuali Anda mengunjungi negara tersebut sebagai bagian dari paket wisata. Untuk mendapatkan visa ke Bhutan, Anda perlu menghubungi agen perjalanan yang menyelenggarakan perjalanan ke sana dan membayar biaya visa di muka, bersama dengan biaya lain yang terkait dengan paket wisata.
Permohonan visa ke Bhutan diproses secara online dan harus disetujui oleh Dewan Pariwisata di Bhutan. Selain itu, Anda akan diminta untuk membayar biaya keberlanjutan sebesar USD65 atau sekitar Rp1 juta.
Beberapa tahun lalu, mendapatkan visa ke Arab Saudi jauh lebih sulit, terutama jika Anda adalah wanita yang bepergian sendirian. Kini, dengan diperkenalkannya eVisa untuk turis, Anda dapat mengunjungi negara tersebut jika memenuhi persyaratan.
Namun, perlu diingat bahwa sebagai turis, Anda tetap harus mematuhi aturan tertentu. Misalnya, meskipun Anda memiliki visa turis, jika Anda seorang non-Muslim, Anda tidak dapat memasuki Mekkah atau Madinah.
Sebelum tahun 2019, pengunjung yang memiliki cap Israel di paspor mereka tidak diizinkan memasuki Arab Saudi, tetapi dengan diperkenalkannya eVisa, hal ini tidak berlaku lagi. Namun, warga negara Israel masih tidak diizinkan memasuki negara tersebut.
Alasan lain mengapa Arab Saudi memiliki kebijakan visa yang ketat adalah karena setiap tahunnya banyak peziarah Muslim yang mengunjungi negara tersebut untuk menuntaskan ibadah haji, sehingga jumlah wisatawan yang bisa masuk pun terbatas agar tidak membuat negara tersebut terlalu padat.
Selain itu, Arab Saudi memiliki kebijakan visa yang ketat terhadap wisatawan asing untuk menghindari kepadatan di negara tersebut. Kebijakan ini diambil karena setiap tahunnya terdapat banyak jemaah haji yang datang untuk melaksanakan ibadah haji, sehingga jumlah turis yang diizinkan masuk perlu dibatasi.
Selain menjadi negara yang sulit untuk dikunjungi, Sahara Barat juga memiliki populasi penduduk kedua terendah di dunia. Meskipun demikian, negara kecil ini dilengkapi dengan beberapa bandara, termasuk bandara internasional di El Aaiun.
Situasi politik terkini telah mempersulit orang untuk memasuki Afghanistan. Saat ini, semua pemerintah sangat menyarankan untuk tidak mencoba memasuki negara tersebut. Akan tetapi, bahkan sebelum pemerintah digulingkan, mendapatkan visa untuk Afghanistan merupakan hal yang sulit.
Sahara Barat dipenuhi polisi dan militer dari Maroko yang berjaga di seluruh wilayahnya. Oleh karena itu, sangat sulit untuk melakukan kegiatan apa pun di Sahara Barat tanpa pengawasan.
Untuk memasuki negara tersebut, setiap wisatawan harus mendapatkan visa terlebih dahulu. Anda dibebaskan dari kewajiban mengajukan visa jika Anda memiliki paspor diplomatik yang dikeluarkan oleh salah satu negara berikut di antaranya, China, India, Indonesia, Iran, Tajikistan, dan Turki.
Memasuki Somalia sebagai turis tidak hanya sulit tetapi juga sangat tidak disarankan. Menurut Indeks Perdamaian Global, Somalia berada di peringkat ke-6 sebagai salah satu tempat paling berbahaya untuk dikunjungi wisatawan.
Tidak mengherankan banyak konsulat atau kedutaan jarang bersedia mengeluarkan visa kepada turis asing yang ingin mengunjungi Somalia. Langkah ini diambil untuk melindungi para pelancong dari potensi bahaya selama kunjungan, mengingat kondisi keamanan yang tidak stabil di negara tersebut.
Namun, jika Anda berhasil mengunjungi Somalia, penting untuk selalu ditemani oleh petugas keamanan atau polisi selama perjalanan agar tetap aman.
Korea Utara sejauh ini merupakan negara yang paling sulit untuk mendapatkan visa untuk dikunjungi sebagai turis. Untuk mendapatkan visa ke Korea Utara, Anda harus mengajukan permohonan visa melalui agen wisata yang memiliki tur yang disetujui negara tersebut. Jika Anda pemegang paspor Amerika, atau Anda berasal dari Korea Selatan, Anda tidak memenuhi syarat untuk mendapatkan visa Korea Utara.
Jika Anda sudah memperoleh visa, Anda tidak dapat menjelajahi negara tersebut seperti yang Anda lakukan di tempat lain.
Misalnya, seperti dilarang memotret sembarangan, berbicara buruk tentang pemimpin Korea Utara, Anda tidak diperbolehkan berjalan-jalan sendiri (wajib ditemani pemandu), dan Anda tidak diperbolehkan meninggalkan hotel setelah pemandu wisata selesai hingga dilarang berbicara soal politik dan agama.
Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Distika Safara Setianda pada 07 Jul 2024
Tulisan ini telah tayang di balinesia.id oleh Redaksi pada 10 Jul 2024