Salah satu rumah untuk warga Desa Klasem yang harus direlokasi
Halo Berita

23 Rumah di Desa Klasem Harus Direlokasi, Baru 11 Yang Bisa Dibangun

  • Bencana banjir dan longsor yang terjadi November tahun lalu mengakibatkan  120 rumah di Desa Klasem yang rusak dengan 23 harus direlokasi. Masalahnya, Desa tersebut hanya mendapat kuota 11 untuk bedah rumah.

     

     

Halo Berita
AZ

AZ

Author

Halopacitan,Pacitan—  Berdasarkan data yang dihimpun Halopacitan, dari sembilan dusun yang ada Desa Klasem, lima di antarnaya terdampak bencana longsor.

Karena hanya mendapatkan kuota 11 program bedah rumah, maka 12 keluarga yang juga harus direlokasi belum mendapat kepastian. Mereka hingga saat ini masih harus mengungsi di rumah famili mereka.

"Untuk 11 rumah di Klasem yang mendapat program bedah rumah 90%  sudah jadi, tinggal finishing dan sebagian sudah ditempati. Bagi yang rumahnya rusak sedang maupun rusak ringan dan mendapat bantuan renovasi sudah ditempati, aktivitas pun sudah seperti biasa,” kata kata  Sriyati (47), Sekretaris Desa Klasem kepada Halopacitan Rabu (07/02/2018)

Dia mengatakan untuk renovasi ada 16 rumah,itu rusak sedang dan sudah bisa ditempati,dan rusak ringan ada 81 rumah. "Bagi keluarga yang harus relokasi dan belum mendapat rumah, sebagian warga bertempat tinggal di rumah saudaranya".

Giono (45) Kaur Kesra Desa Klasem, mengatakan pemerintah desa pun sampai saat ini juga masih mengimbau warga terdampak longsor yang sudah kembali ke rumahnya, untuk selalu waspada, bila hujan deras segera mengungsi ke tempat yang lebih aman.

"Dampak bencana longsor bagi warga sangat banyak,baik ekonomi maupun materi,kalau untuk ekonomi, sebagian besar warga di Desa Klasem sebagai petani, baik perkebunan,sawah,ternak dan sebagian kecil nelayan".

Suratun(60),warga RT 3, RW 2 Dusun Krajan Desa Klasem mengaku bersyukur telah dapat rumah buat berteduh meski aktivitas kesehariannya masih belum maksimal.

Hal senada disampaikan Boniran (57),warga RT 3 RW 2. "Sebenarnya tinggal pemulihan aktivitas saja yang belum maksimal, kalau untuk pendapatan, kami pun juga petani tidak mesti dan tidak bisa ditargetkan juga,” katanya. Dia juga senang karena juga mendapat bantuan dari PLN untuk pemasangan listrik di rumah barunya. (Sigit Dedy Wijaya)