
311 Km Jalan Kabupaten Butuh Perbaikan
Sepanjang 311 kilometer (km) jalan Kabupaten Pacitan dalam kondisi kurang baik atau rusak hingga butuh perbaikan. Jumlah ini adalah 39 persen dari total jalan di Pacitan yang mencapai sekitar 798 kilometer.
Halo Berita
Halopacitan, Pacitan—Sebagian besar kerusakan adalah jalan berlubang maupun aspal yang terkelupas, bahkan sehingga sangat membahayakan bagi pengendara.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Pacitan, Ir. Budiyanto dikonfirmasi mengatakan tahun 2019 ini telah menganggarkan Rp19 miliar lebih untuk pembangunan jalan dan jembatan. Sedangkan untuk rehabilitasi, pemeliharaan jalan dan jembatan dianggarkan sekitar Rp47 miliar lebih.
"Sekitar 39 persen dari panjang jalan kabupaten memang masih butuh perbaikan," ujarnya, saat ditemui Halopacitan, seusai ikuti turnamen bola voli antar Forum Komunikasi Kepala Desa, serta perangkat daerah, TNI, Polri dan instansi vertikal, di GOR Pacitan, Rabu (13/02/2019).
Setiap tahun, lanjut Budiyanto, estimasi perbaikan jalan sekitar 5-7 persen. Namun, di sisi lainnya, kerusakan jalan kabupaten sekitar 3-4 persen per tahun. "Sekitar 61 persenjalan kondisinya masih baik, ke depan akan ditingkatkan menjadi 63 persen" katanya.
Sedangkan untuk perbaikan jalan desa yang panjangnya sekitar 611 kilometer, pihaknya berharap kepada pemerintah desa bisa menggangarkan alokasi dana desa (ADD) di wilayah masing-masing untuk perbaikan.
Perbaikan dan peningkatan jalan kabupaten tentunya akan mendongkrak ekonomi warga. Meskipun pihaknya mendapat banyak usulan untuk jalan baru, namun hal tersebut belum dapat direalisasikan, karena terbentur pembiayaan atau anggarannya. "Kami juga masih fokus pada rehabilitasi jalan dan jembatan kabupaten," tambahnya.
Beberapa pengguna jalan menyebut, selain karena faktor hujan yang menjadi kendaraan besar yang melintas melebihi batas maksimal muatan, seperti truk juga menjadi penyebab kerusakan jalan.
"Sering truk muat kayu, mobil engkel muat kayu, batu, pasir yang lewat sini, jadi sangat pengaruh merusak aspal," sebut Soebari (46), salah satu pengendara saat melintas di jalan Punung-Arjosari, beberapa waktu lalu.
Menurutnya, selain jalan kabupaten Punung ke Arjosari yang merupakan jalur alternatif, juga banyak dijumpai jalan kabupaten lainnya yang juga butuh perbaikan atau aspal baru.
"Itu jalur alternatif Ketro ke Arjosari banyak yang belum aspal, dan masih banyak lagi yang butuh perbaikan, bahkan ada yang masih baik tapi sudah berlubang dan justru ini yang bahaya, karena pengendara pasti lebih cepat dan saat ada lubang sulit menghindari," ungkap pria yang kesehariannya sebagai pedagang.
