JAKARTA – Masa pensiun adalah waktu ketika seseorang telah mencapai usia tertentu dan harus berhenti dari pekerjaan mereka. Tidak dapat dipungkiri, setiap orang tentu saja berharap bisa menikmati masa pensiun dengan nyaman dan aman tanpa perlu khawatir tentang masalah keuangan.
Di sisi lain, persiapan pensiun yang matang tanpa diimbangi dengan pengelolaan keuangan yang baik dapat mengganggu masa pensiun. Meskipun telah bertahun-tahun mengumpulkan dana pensiun yang cukup, kesalahan dalam pengelolaan keuangan dapat mengakibatkan uang pensiun menyusut dan tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan masa pensiun sesuai dengan estimasi awal.
Bahkan, meskipun banyak orang menyadari pentingnya dana pensiun dan mulai menabung sejak dini, seringkali mereka masih melakukan kesalahan yang membuat dana pensiun yang terkumpul tidak optimal.
Lantas, apa saja kesalahan-kesalahan perencanaan pensiun yang wajib dihindari sejak dini? Yuk, simak artikel berikut!
Berikut ini kesalahan perencanaan pensiun yang wajib dihindari:
Banyak orang tidak memiliki rencana atau ide tentang pensiun dan kehidupan setelah pensiun. Meski saat ini usia Anda masih muda dan masa pensiun terasa jauh, hal ini membuat Anda belum memikirkan apa yang akan dilakukan nanti. Padahal, semakin awal Anda mulai merencanakan pensiun, semakin matang rencana tersebut akan menjadi.
Misal, jika Anda berniat menjalankan bisnis saat pensiun nanti, Anda bisa mulai merencanakan jenis bisnis apa yang akan dijalankan sejak sekarang. Dengan begitu, bisnis tersebut akan siap saat pensiun tiba, dan Anda tidak perlu khawatir mengenai masalah keuangan di masa tua.
Beberapa orang mungkin kurang memperhatikan persiapan dana pensiun karena mengandalkan uang pesangon. Perusahaan tempat Anda bekerja mungkin memberikan pesangon yang besar, ditambah dengan dana dari BPJS Ketenagakerjaan. Namun, meskipun dana yang diterima saat pensiun mungkin tampak besar, tanpa adanya pendapatan tambahan, dana tersebut bisa habis dengan cepat.
Hal ini sering menjadi penyesalan bagi karyawan yang sudah memasuki usia tua. Ketika menerima pesangon, mereka baru mulai berpikir untuk memulai bisnis dari dana tersebut. Namun, karena kurang pengalaman, banyak yang berakhir mengalami kegagalan. Akibatnya, pesangon habis, pekerjaan sudah tidak ada, dan mereka harus bekerja keras lagi untuk memenuhi kebutuhan hidup.
Jika Anda tidak memiliki tabungan yang memadai, Anda akan menghadapi banyak tantangan saat pensiun nanti. Masalah ini sering timbul karena banyak pekerja yang cenderung menunda-nunda dan lebih memprioritaskan kebutuhan lain.
Seringkali orang lupa akan pentingnya menabung untuk masa pensiun karena mereka mengabaikan kenyataan bahwa inflasi akan terus terjadi di masa depan. Inflasi ini dapat mempengaruhi secara signifikan nilai uang di masa depan. Akibatnya, jumlah tabungan yang terlihat besar saat ini mungkin tidak akan memiliki nilai yang sama di masa depan.
Oleh karena itu, penting untuk mulai menabung sejak dini. Tidak perlu dilakukan secara besar-besaran atau rumit, Anda bisa mengikuti berbagai cara menabung yang mudah dan praktis. Jika perlu, Anda juga bisa mengurangi pengeluaran agar memiliki lebih banyak uang yang bisa dialokasikan untuk dana pensiun.
Salah satu tujuan dari berinvestasi adalah untuk menikmati hasilnya saat pensiun nanti. Tapi, apa yang bisa diraih jika keputusan investasi dibuat tanpa pertimbangan yang matang?
Sebaiknya, hindari investasi yang berisiko tinggi atau produk investasi yang kurang terpercaya. Walaupun prinsip “risiko tinggi biasanya menghasilkan hasil tinggi” berlaku dalam dunia investasi, Anda tetap harus mempertimbangkan risikonya dengan seksama.
Utang dapat menguras tabungan saat memasuki masa pensiun. Sebaiknya, usahakan untuk melunasi utang sebelum memasuki hari tua. Meskipun mengelola pembayaran utang sambil menabung untuk pensiun tidaklah mudah, usahakan untuk tetap melakukannya.
Jika hal tersebut terasa sulit dilakukan, pertimbangkan untuk mencari sumber penghasilan tambahan sebagai alternatif.
Seiring bertambahnya usia, gangguan kesehatan menjadi semakin umum. Oleh karena itu, penting untuk mulai berinvestasi dalam asuransi kesehatan yang memadai sejak awal.
Selain memerhatikan riwayat penyakit yang sudah ada, Anda juga perlu mempersiapkan diri untuk kemungkinan yang tidak terduga.
Saat masih bekerja, biasanya asuransi kesehatan ditanggung sebagai bagian dari manfaat karyawan. Namun, Anda juga harus merencanakan asuransi kesehatan setelah tidak lagi bekerja di perusahaan.
Jika dana pensiun terlalu besar atau terlalu kecil akan sulit untuk mencapainya, dan jumlah yang tersedia mungkin tidak cukup untuk membiayai masa pensiun. Oleh karena itu, penting untuk menentukan besaran dana pensiun yang tepat dan merencanakan anggaran yang realistis, terutama yang terkait dengan biaya layanan kesehatan.
Perencanaan pensiun adalah proses yang tidak bisa diselesaikan dalam waktu singkat dan harus terus berlangsung hingga masa pensiun tiba. Salah satu kesalahan umum yang sering terjadi setelah pensiun adalah kebiasaan berbelanja berlebihan atau terlalu hemat.
Kedua kebiasaan ini tidak ideal untuk diterapkan saat pensiun. Berbelanja secara berlebihan bisa merusak keuangan di masa tua, sedangkan hemat berlebihan dapat mengurangi kualitas hidup. Solusinya adalah menemukan keseimbangan antara kebahagiaan pribadi dan mengikuti anggaran yang telah direncanakan.
Jika perlu, pertimbangkan untuk berkonsultasi dengan penasihat keuangan mengenai rencana pensiun yang tepat.
Kesalahan terakhir dalam perencanaan pensiun adalah memilih perusahaan atau tempat kerja yang tidak memberikan manfaat earned wage access (EWA).
Dengan adanya earned wage access, karyawan dapat mengakses gaji mereka lebih awal. Ini memungkinkan mereka untuk mengatur dan mengalokasikan keuangan dengan lebih baik, terutama dalam perencanaan dana pensiun.
Selain itu, sistem EWA dirancang agar karyawan bisa mengambil gajinya dalam situasi mendesak, sehingga mengurangi stres di tengah bulan dan mencegah tagihan yang tertunda dengan manfaat kesehatan finansial ini.
Itulah kesalahan-kesalahan yang kerap dilakukan Ketika mempersiapkan dana pensiun.
Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Distika Safara Setianda pada 04 Sep 2024
Tulisan ini telah tayang di balinesia.id oleh Redaksi pada 05 Sep 2024