Abrasi Anak Grindulu di Belakang Pasar Arjosari Kian Mengkhawatirkan

Halopacitan, Arjosari— Dinding atau tebing sungai yang terdampak abrasi aliran sungai anak Grindulu tersebut sepanjang kurang lebih 30 meter dengan ketinggian enam meter.

Sejumlah warga yang tinggal di wilayah setempat mengatakan jika tidak segera ditangani kondisi tersebut akan membahayakan permukiman warga. Terlebih ambrolnya tebing sungai tepat berada di tikungan sungai.

"Ambrolnya sudah hampir satu bulan. Tapi sebelumnya juga sudah ambrol, dan kalau banjir memang sering ambrol, karena sebagian talut juga belum dikerjakan," kata Tri, salah satu warga setempat, Jumat (22/02/2019). Dia khawatir kondisi makin parah dan berdampak ke pemukiman yang ditempati sekitar 25 rumah.

Bahkan akibat luapan air sungai  salah satu makam bersejarah Desa Arjosari yakni makam Ki Kriyo Wongso salah satu putra Eyang Wongso Kerti, tokoh pendiri desa tersebut,  hanyut. "Iya, ada makam yang sudah hanyut," sahut Mamat, warga lainnya.

Kepala Desa Arjosari Utomo, S.Pd, membenarkan jika tebing tersebut ambrol belum lama. "Tebing yang ambrol itu memang talutnya belum dikerjakan, takutnya, kalau tidak segera ditangani aliran air bisa menggerus talut  baru di bawahnya, karena dulu juga ambrol paska bencana dan sudah dikerjakan oleh pihak terkait," katanya.

Pihaknya sangat menyayangkan pengerjaan pembangunan talut yang tidak sesuai  harapan warga, karena terkesan asal jadi dan tidak ada koordinasi sama sekali dengan pihak desa setempat.

"Mbok ya rekanan itu ada kulonuwun  dalam pengerjaannya dan Dinas itu mau berkoordinasi ke desa, bukan apa-apa, karena yang lebih tahu situasi dan kondisi kesehariannya, titik mana saja yang diutamakan, agar pengerjaannya sesuai dengan harapan warga," ungkapnya. Dinas terkait hingga saat ini  belum bisa dikonfirmasi, untuk menanggapi hal tersebut.