Siswa mendapatkan vaksinasi Covid-19 untuk anak usia 6-11 tahun di SDN 04 pagi, Cilandak Barat, Jakarta, Selasa, 14 Desember 2021. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia
Halo Sehat

Anak Menggigil dan Mual Setelah Vaksin Covid? Tak Perlu Panik Ini Cara Penanganannya

  • Ayah bunda, apabila anak setelah divaksin mengalami indikasi gejala Kejadian Ikutan Paska Imunisasi (KIPI), tidak perlu panik ya.
Halo Sehat
Amirudin Zuhri

Amirudin Zuhri

Author

JAKARTA- Vaksinasi Covid-19 untuk anak usia 6 sampai 11 tahun telah dimulai pada Selasa, 14 Desember 2021. Adapun jumlah sasaran vaksinasi mencapai 26,5 juta anak berdasarkan data sensus penduduk 2020.

Syarat daerah bisa melakukan vaksinasi untuk anak usia 6-11 tahun adalah vaksinasi masyarakat umum dosis pertama mencapai 70 persen dan vaksinasi lansia dosis pertama mencapai 60 persen.

Apabila anak setelah divaksin mengalami indikasi gejala Kejadian Ikutan Paska Imunisasi (KIPI), tidak perlu panik.  Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19, Prof Wiki Adisasmito mengatakan, beberapa indikasi gejala KIPI tersebut seperti nyeri pada lengan bekas suntikan, sakit kepala, nyeri otot, nyeri sendi, menggigil, mual atau muntah, rasa lelah, demam yang ditandai suhu diatas 37,8 derajat celsius, maupun gejala mirip flu dan menggigil selama 1 - 2 hari.

Penanganan Dini

"Kami meminta masyarakat untuk tidak panik. Orang tua bisa melakukan upaya penanganan dini," tuturnya saat menjawab pertanyaan media dalam agenda keterangan pers, yang disiarkan kanal YouTube Sekretariat Presiden.

Dijelaskan, langkah penanganan dini adalah membuat anak cukup beristirahat dan minum obat penurun panas jika diperlukan. Selain itu, upayakan agar anak mengkonsumsi air putih yang cukup. Kemudian, jika terdapat rasa nyeri di tempat bekas suntikan, usahakan tetap gerakkan dan gunakan lengan anak. 

"Bila perlu, kompres bagian yang nyeri dengan kain bersih yang dibasahi dengan air dingin setelah melakukan penanganan dini," katanya.

Setelah melakukan penanganan dini, orangtua agar segera melaporkan temuan KIPI yang dialami anak ke Puskesmas atau ke sentral vaksinasi. Hal ini akan menjadi input evaluasi pelaksanaan vaksinasi kedepannya serta penanganan lebih lanjut.