Antisipasi Bencana, Pacitan Bersama PLAN Internasional Gelar Workshop Inisiasi Pemutakhiran Rencana Kontijensi

Jumat, 12 November 2021 11:22 WIB

Penulis:Rahmat Deny

Editor:SP

Workshop Kebencanaan.jpg
Workshop Pemutakhiran Rencana Kontijensi Bencana di Pacitan

Pacitan terus melakukan antisipasi terhadap prediksi potensi tsunami termasuk bencana lain seperti banjir dan tanah longsor. Hari Selasa (2/11) dan akan berakhir hari ini, Jumat (12/11) kegiatan workshop akan digelar. Kegiatan hari Selasa dan Rabu (2-3 November) difokuskan pada OPD, organisasi masyarakat, dan lembaga nonpemerintah. Sedangkan, hari Kamis dan Jumat (11-12 November) dikhususkan untuk Tagana, suatu organisasi atau gugus tugas berbasis masyarakat yang berorientasi di bidang Kesejahteraan Sosial untuk menangani penanggulangan bencana. 

Enos, meyampaikan bahwa PLAN merupakan sebuah organisasi pembangunan dan kemanusiaan independen yang berkarya di 71 negara di seluruh dunia, yang meliputi Afrika, Amerika dan Asia untuk memajukan hak anak dan kesetaraan bagi perempuan Indonesia. 

“Kegiatan kali ini adalah untuk melakukan pendampingan berkaitan pemutakhiran rencana kontijensi gempa bumi, tsunami dan pengenalan sistem kluster dalam penanggulangan bencana di Kabupaten Pacitan. PLAN yang konsen pada pemenuhan hak anak baik dalam situasi normal maupun bencana konsisten melakukan kegiatan kemanusiaan”.

Kepala Dinas Sosial Kabupaten Pacitan, Drs. Sunaryo, M.M., menyampaikan terima kasih kepada Yayasan PLAN Internasional atas inisiasi dan pendampingan kontijensi bencana khususnya di Pacitan. “Terima kasih kami sampaikan pada Yayasan PLAN Internasional yang konsisten membawa misi kemausiaan untuk membantu pemerintah berkaitan dengan potensi tsunami di Kabupaten Pacitan.”

Pada kegiatan tersebut juga dihadiri oleh Asisten I Bupati Pacitan, Mahmud, M.Pd., juga menyampaikan terima kasih dan apresiasi yang setinggi-tingginya atas kehadiran Yayasan PLAN Internasional dengan harapan kerjasama dan fasilitasi yayasan PLAN Internasional selalu mendapatkan Ridlo dari Allah.

“ Secara geografis Pacitan ditakdirkan oleh Allah berada di pinggir pantai. Sekaligus kondisi alamnya yang berbukit-bukit karena hampir 82% kondisi alam Pacitan adalah pegunungan. Ini sangat memungkikan terjadinya bencana utamanya bencana alam. Sehingga ketika BMKG kemarin menyampaikan potensi bencana Tsunami di Pacitan, semua orang mencari info berkaitan dengan hal tersebut. Tingkat kesadaran masyarakat dengan merusak lingkungan sehingga sagat mungkin berpotensi di Kabupaten Pacitan. Pengalaman di tahun 2017 bencana banjir, persiapan kontijensi Pacitan yang kurang mapan”, tegas Mahmud. 

“Alhmadulillah pada hari ini kita dihadirkan di sini dalam rangka pemutakhiran berkaitan dengan perencanaan kontijensi kebencanaan ini yang merupakan SOP penanganan bencana, diharapkan kita semua paham termasuk kluster-klusternya. Siapa melakukan apa, kalau ini sudah paham , dan kontijensi kita ini sudah mantap, saya yakin resiko bencana dapat dikurangi. Dan Alhamdulillah PLAN bisa memfasilitasi kita dalam pemutakhiran kita dalam rencana kontijensi ini. Kita selalu berdoa tidak akan ada bencana di Kabupaten Pacitan”, pungkas Mahmud.