Halopacitan, Arjosari—Bukit Durian terletak di Dusun Brangkal, Desa Borang, Kecamatan Arjosari. Saat musim panen seperti sekarang ini, banyak pedagang dadakan yang bermunculan di berbagai tempat.
Para pedagang ini membawa dagangannya ke Desa Gegeran, Arjosari atau dipinggir jalan raya Pacitan-Ponorogo. Bahkan dapat kita jumpai di setiap warung makan sepanjang jalan Arjosari sampai Kedungbendo.
Pagi hari para pedagang dadakan ini tampak terlihat ramai dipinggir jalan raya Desa Gegeran, mereka menjajakan dagangannya dengan menggunakan lapak, maupun langsung menggunakan motor. Lapak yang dibuatnya pun sangat sederhana, hanya mengunakan bambu, buah durian digantung di depannya. Keberadaan mereka pun menarik perhatian bagi yang melintas jalur ini."
“Sebenarnya musim durian sejak November lalu, tapi mulai awal bulan Februari lalu justru sedang banyak-banyaknya, karena panennya tidak bersamaan, kalau harga variatif, tergantung ukuran dan jenisnya,” kata Supri, seorang pedagang durain kepada Halopacitan, Senin (05/03/2018).
Rata-rata durian dijual Rp15.000 hingga Rp40.000 per buahnya, tergantung ukuran buah, itupun juga masih tawar menawar. Dan kadang seringnya juga langsung dibeli pedagang lainnya untuk di bawa ke kota. “Walaupun tidak punya kebun durian, tapi saya ikut memanen,” imbuhnya.
Sementara pedagang lainnya Arifin dari Kalikuning mengatakan, tahun ini panen kebunnya sedikit turun dibanding tahun sebelumnya. Hal ini karena ada pohon durian yang tidak berbuah.
Lantaran permintaan durian melonjak, Arifin juga berburu dari kebun milik petani durian lainnya. Dalam sehari ia bisa menjual 40-70 buah.
"Biasanya harga ditawar. Jika tidak ada kecocokan baru saya bawa ke kota Pacitan. Di kota pembelinya lebih banyak dan berani memberi harga yang tinggi," imbuhnya.
Di Pacitan ada beberapa wilayah penghasil buah durian, selain buah durian dari Kalikuning, Padi, Karanggede, dan dari Petungsinarang juga merupakan daerah dengan kebun durian yang cukup banyak. (Sigit Dedy Wijaya)