Jembatan Gantung Kedungbendo
Halo Berita

Belum Diresmikan, Jembatan Gantung Kedungbendo Sudah Ramai untuk Selfie

  • Jembatan gantung baru di Desa Kedungbendo, Kecamatan Arjosari, Pacitan belum diresmikan tetapi sudah dilewati dan menyita perhatian pengguna jalan yang melitas.

Halo Berita
AZ

AZ

Author

Halopacitan, Arjosari—Tidak sedikit bagi pengendara bermotor dari luar daerah yang berhenti ketika melihat jembatan gantung baru tersebut, terutama pengendara yang melakukan perjalanan di jalur utama Pacitan-Ponorogo.

Misni, warga Dusun Kedunggrombyang, Desa Kedungbendo yang kesehariannya bekerja sebagai pencari pasir di bawah jembatan mengatakan, pengendara yang berhenti hanya sekedar foto-foto saja, baik rombongan maupun berpasangan.

"Sore kemarin yang ramai, itu ada beberapa rombongan, ada yang lima orang ada yang 20 orang lebih pada berhenti di sini, ada juga yang turun sampai sungai ini cuma foto-foto saja, pas saya tanya itu katanya rombongan ada yang dari Tuban ada yang dari Ngawi. Paling lima menit kemudian jalan lagi, tapi ada juga yang berpasangan satu motor juga foto-foto di sini,"  ujar Misni saat ditemui Halopacitan, Selasa (01/01/2018).

Samilah, warga lainnya pencari batu untuk dibuat koral mengatakan, bahwa jembatan penghubung ke Dusun Jati, Ngasem dan ke dusun lainnya di Desa Kedungbendo tersebut memang belum lama selesai dalam pengerjaannya.

"Sekitar seminggu lebih, tapi belum diresmikan. Kalau diresmikannya kapan saya tidak tahu, katanya Bupati yang mau resmikan, tapi ya sudah bisa dilewati warga," katanya.

Jembatan dengan panjang sekitar 60-70 meter dan lebar 1,5 meter tersebut memang cukup berbeda dengan jembatan gantung lainnya yang ada di Pacitan.  Jembatan baru tersebut bentuk pijakannya melengkung dengan tinggi di bagian tengahnya yang terbuat dari pelat baja dan terlihat tampak kokoh.

Halopacitan/Sigit Dedy Wijaya

Jembatan tersebut memiliki empat tiang pancang di bagian ujung-ujungnya dengan tinggi sekitar delapan meter untuk menahan tali sling, namun sling cenderung melengkung ke bawah yang bertolak belakang dengan susunan pijakannya.

Beberapa pengunjung yang selfie atau berswafoto di lokasi jembatan dan sekitarnya mengatakan bahwa jembatan tersebut cukup mengesankan, ditambah suasana pengunungan yang baru ditumbuhi hijau dedaunan.

"Bekas longsor yang mirip lambang cinta itu juga menambah nilai plus untuk abadikan momen di jembatan ini. Sayangnya belum di cat, jadi masih kelihatan jembatan baru selesai dikerjakan," kata M Zaki salah satu pengendara asal Madiun seusai beswafoto di jembatan tersebut.

Sementara, Martini dan putrinya, warga Desa Petungsinarang, Bandar mengatakan hanya sekadar mampir untuk berswafoto. "Lihat jembatannya cukup bagus akhirnya berhenti, ya cuma ambil beberapa foto saja di sini kayaknya pemandangannya juga pas," ujarnya.