Rahayuning Tyas bersama ibunya, Sarbiyah
Halo Berita

Berkebutuhan Khusus, Bocah Ini Malah Ditinggal Bapaknya

  • Seorang bocah perempuan berusia 10 tahun, Rahayuning Tyas mengalami nasib memprihatinkan. Anak yang tinggal di RT 01, RW 01, Dusun Kebon, Desa Sedeng justru ditinggalkan ayahnya ketika berusia 1,5 tahun karena dianggap bertingkah aneh seusai sembuh dari sakit panas tinggi.

Halo Berita
AZ

AZ

Author

Halopacitan, Pacitan—Kini Ayuk tinggal bersama ibunya Sarbiyahyang menceritakan bahwa kejadian yang dialami putrinya berawal dari sakit panas yang cukup tinggi disaat usianya belum genap dua tahun. Namun setelah sembuh, perilaku dari anaknya tersebut berubah menjadi aneh.

"Tingkahnya itu aneh, beda dari sebelum sakit panas. Awalnya ya tidak mengira saja, cuma kok perilaku anehnya berlarut-larut.  Setelah tahu Ayuk seperti ini, Ayahnya bilang 'pokoknya saya tidak mau tahu' dan pergi, pamitnya merantau ke Pekanbaru sampai sekarang," ungkapnya saat ditemui Halopacitan, di tempat kerjanya, Plelen, Kelurahan Sidoharjo Pacitan, Rabu (26/12/2018). Tyas adalah putrid keduanya

Meski demikian, hingga saat ini Sukirno masih berkomunikasi dengan anak pertamanya tumbuh wajar, bahkan membiayai kebutuhan sekolanya. "Kalau sama anak saya yang pertama masih sering telepon-teleponan dan biayai sekolahnya. Cuma kalau sama Ayuk tidak mau tahu," ucap Sarbiyah.

Menurut pantauan Halopacitan, Ayuk yang bersekolah di SLB Pacitan terlihat layaknya anak normal. "Diajari menggambar rumah," jawab Ayuk ketika ditanya diajari apa di sekolah.  Dan ketika ditanya apakah bisa menulis? Ayuk pun menjawab 'bisa' dengan suara lirih dan malu-malu.

Namun, setelah kurang lebih 30 menit berlalu, sikap Ayuk pun berubah, terlihat awalnya ia meminta sesuatu akan tetapi Ibunya tidak memberikan, kemudian terdengar percakapan cukup keras antara anak dan Ibu tersebut di luar ruangan di mana tempat Ibunya bekerja sebagai asisten rumah tangga, bahkan terdengar juga suara sebuah benda yang terbanting.

"Begitulah kalau Ayuk kambuh, kadang barang-barang di dekatnya dibanting, seringnya  tiba-tiba marah-marah kadang perilakunya juga aneh, kata orang-orang sih tuna grahita," terangnya, tanpa menjelaskan anehnya kenapa.

Ibu yang berasal dari kota Pempek Palembang ini  berharap putrinya bisa sembuh. "Mudah-mudah sembuh  biar ke depannya lebih bisa mandiri dan lebih menerima keadaan," imbuhnya.

Saat ini, Sarbiyah dan Ayuk tinggal di rumah majikannya, yang beralamatkan di RT 01, RW 06 Plelen, Kelurahan Sidoharjo Pacitan, sedangkan anak pertamanya, ikut saudara dari ayahnya di Desa Sedeng.

Kepala Bidang Pelayanan Rehabilitasi Sosial, Dinsos Pacitan, Sukmawati, saat dihubungi Halopacitan mengatakan akan menindak lanjuti, bagaimana kondisi sebenarnya Rahayuning Tyas tersebut. "Maaf, saya lagi cuti ini, Minggu depan insyaallah kita tindak lanjuti," ucapnya singkat