Di Kelas Trail GT Vintage, Banyak Peserta Berhenti untuk Membenahi Kostum

Halopacitan, Pacitan—Penampilan kelas Trail GT Vintage membuat penonton ataupun panitia penyelenggara dibuat tertawa terutama karena kostum yang dikenakan sangat berbeda jauh dengan kostum pembalap resmi atau seorang crosser pada umumnya.

Di antaranya, ada yang memakai kostum piyama, seragam Korpri, batik, bahkan ada yang memakai kostum ala artis Ali Topan Anak Jalanan dan lainnya.

Saat start, para peserta juga terlihat santai, bahkan ada salah satu peserta menunggu yang lain sudah bergerak sekitar jarak 50 meter, barulah dia susul dan bergerak sembari melambaikan tangannya kepada para penonton.

Tak hanya itu saja, para peserta di kelas Trail GT Vintage tersebut saat di race ada juga yang sering berhenti, baik untuk membenarkan piyama maupun  menyapa penonton. Ada juga saat sebelum finish ada salah satu dari mereka menunggu temannya persis di depan garis finish sekitar jarak tiga meter, ketika temannya mendekat barulah bersama-sama masuk garis finish.

Bahkan, ada juga yang masuk finish terakhir kemudian berhenti sembari melambaikan kedua tangannya dan beberapa penonton pun terlihat mendekat, menyalami dan memfotonya persis di belakang garis finish.

Salah satu peserta di kelas Trail GT Vintage saat ditemui Halopacitan mengaku cukup senang bisa ikut dan ambil bagian pada kejuaraan Motocross Grasstrack 2018. Para peserta tersebut berasal dari komunitas SCVE (South Coast Vintage Enduro).

"Seneng, ini event pertama kita di Kejurda. Biasanya kita hanya balapan di acara-acara trail tua," kata Irfan Jepun Sabtu (24/11/2018) sore. Pada kelas Trail GT Vintage peringkat pertama diraih Angga Totol, disusul Dimas Kantong dan Alif Mulur.

Motocross Grasstrack 2018 di Sirkuit Gelora Intan Sejati (GIS)  digelar Ikatan Motor Indonesia (IMI) Jawa Timur bersama Gelora Intan Samudra (GIS) dan Wahyu Gareng Training School (WGTS39) dengan Halopacitan.com sebagai media partner.