
Disalurkan Dalam Bentuk Non-Tunai, Bantuan Sosial Tak Langsung Habis
Bank Indonesia terus menggencarkan gerakan non-tunai termasuk dalam menyalurkan bantuan pemerintah. Masyarakat pun menilai cara itu lebih praktis dan aman.
Halo Berita
Halopacitan, Pacitan—Djoko Raharto Deputi Direktur BI Kediri mengatakan penyaluran bantuan sosial dari tunai menjadi non tunai dimaksudkan untuk mewujudkan pemenuhan prinsip 6T.
“Yaitu tepat waktu, tepat sasaran, tepat jumlah, tepat kualitas, tepat harga, tepat administrasi,” katanya dalam sosialisasi bantuan sosial non-tunai yang dilaksanakan Sabtu (05/01/2019) malam di gedung Gasibu Kabupaten Pacitan
Dia mengatakan tujuan sosialisasi ini adalah untuk mewujudkan sistem pembayaran yang terintegrasi, mewujudkan kedaulatan pembayaran nasional, serta meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap program-program pemerintah.
Faredi Koordinator Program Keluarga Harapan (PKH) Kabupaten Pacitan mengatakan masyarakat cukup senang dengan bantuan sosial yang diberikan dalam bentuk non-tunai. Selain lebih aman juga tidak harus antre panjang saat mengambil bantuan.
“Ada namanya kartu KKS dan itu bisa digunakan lewat ATM, dana bantuan sosial itu secara otomatis akan masuk ke kartu tersebut. Terkait nominalnya berbeda ada dua kategori, pertama untuk Kepala Keluarga yang punya anak sekolah dari SD sampai SMA itu dapat Rp. 1.890.000 per tahun. kemudian kedua untuk KK yang ada lansia dan disabilitas dapat Rp. 2.000.000 per tahun, dan dikeluarkan secara bertahap setiap tiga bulan sekali,” ungkapnya.
Muslimin (55) salah seorang penerima bantuan sosial yang datang dalam sosialisasi tersebut mengaku dengan bantuan dalam bentuk non-tunai penggunaannya akan bisa lebih dikontrol.
“Ya lebih mudahlah, jadi bisa disimpan dulu, pas lagi butuh bisa langsung ambil. Kalau dulu itu dapet kontan sampai rumah habis buat belanja, jadi enggak sempet menyimpan,” katanya.
