Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) yang telah berhasil meluncurkan sebuah disinfektan permanen antivirus yang diberi nama CoFilm, Disinfectant Coating Antivirus. Hal ini menjadi salah satu bukti peran aktif perguruan tinggi dalam mengatasi pandemi COVID 19.
CoFilm merupakan sebuah pelapis antimicrobial dengan teknologi nano copper yang berbentuk seperti aerosol paint yang warnanya dapat disesuaikan dengan kebutuhan konsumen.
Pakar Teknologi Nano ITS Dr Agung Purniawan ST MEng mengungkapkan teknologi yang dikembangkan sejak Juni 2020 tersebut, telah terbukti dapat membasmi berbagai jenis virus, bakteri, bahkan jamur yang menempel pada permukaan berlapis serta mampu memberikan perlindungan yang permanen.
“Teknologi copper ini kami pilih sebagai bahan aktif karena sifatnya yang mudah membunuh berbagai virus dan mikroorganisme berbahaya lainnya,” tutur dosen Teknik Material dan Metalurgi ITS tersebut, seperti dilansir dari its.ac.id Senin (12/7/2021)
“Produk ini juga telah diuji oleh Institute of Tropical Disease Universitas Airlangga serta Nanotechnology and Advanced Material Research Center ITS,” ungkapnya.
Selain itu, imbuhnya, proyek ini juga menggandeng mahasiswa dari berbagai institusi lain untuk berkolaborasi, di antaranya adalah Universitas Airlangga (Unair) dan Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran Jawa Timur.
Tidak hanya itu, CoFilm dinilai lebih unggul dibandingkan teknologi beberapa kompetitor dari negara lain.
“Dibandingkan dengan temuan di Korea yang mampu membasmi virus setelah 4 jam, CoFilm hanya membutuhkan 1 jam untuk membasmi 99,99 persen virus,” jelas Agung.
Agung menjelaskan bahwa uji coba pemakaian CoFilm telah dilakukan di Medical Center ITS dan beberapa co-working space di Surabaya. Bahkan, tambah Agung, CoFilm telah mendapat izin dari Kementerian Kesehatan RI berdasarkan Permenkes RI No.62 Tahun 2017 tentang Izin Edar Alat Kesehatan, Alat Kesehatan Diagnostik In Vitro dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga.
Terkait dengan penggunaan dan pemasarannya, saat ini Ia masih menunggu investor agar dapat melakukan mass production. Sebab, CoFilm sendiri saat ini dinilai masih berada di skala kecil.
Namun ia menambahkan, telah ada beberapa pihak yang menunjukkan ketertarikannya. Salah satunya dari pabrik cat di Sidoarjo yang meminta CoFilm dicampurkan sebagai zat aktif dalam produknya.
Agung berharap CoFilm dapat menjadi setitik pesan positif di tengah banyaknya berita negatif tentang pandemi ini. Ke depan, ia menargetkan produk CoFilm dapat dimanfaatkan oleh masyarakat luas.
“Kami percaya, bahwa kontribusi yang baik antar bidang dapat membantu kita mempersiapkan era new normal dengan cepat layaknya Singapura dan negara lain,” tandasnya optimistis.