Tulisan protes karena jalan rusak yang dipasang warga Dusun Banaran
Halo Berita

Dulu Pepaya Kini Tulisan, Inilah Gaya Warga Banaran Minta Perbaikan Jalan

  • Warga Dusun Banaran, Desa Gayuhan, Kecamatan Arjosari geram dengan kondisi jalan aspal yang kian memprihatinkan. Terlebih, jalan tersebut menuju ke objek wisata Banyu Anget yang ada di Desa Karangrejo.

Halo Berita
AZ

AZ

Author

Halopacitan, Arjosari—Sebagai bentuk protes, warga memasang sebuah papan triplek ukuran 15x40 centimeter yang diberi tiang bambu. Di sisi di sisi timur ada tulisan 'Ojo ditambal' [jangan ditambal] dan di sisi barat terbaca 'Butuhe Aspal' [butuhnya aspal].

Tulisan tersebut berada di wilayah RT 03 Dusun Banaran Desa Gayuhan. "Sudah seminggu ini dipasangi tulisan itu, dan belum ada tindakan atau solusi baik ditambal atau diaspal," kata Sunardi (57), warga di Dusun Banaran, yang tepat di depan rumahnya tulisan itu dipasang Selasa (22/01/2019).

Berdasarkan pantauan Halopacitan, mulai dari depan Balai Desa Gayuhan hingga perbatasan dengan Desa Karangrejo memang banyak terdapat aspal yang rusak maupun berlubang.

Ini adalah protes kesekian kalinya yang dilakukan. Sebelum ini warga juga menunjukkan rasa kecewanya dengan menanami jalan berlubang dengan pohon pepaya.

Warga menyebut banyaknya truk proyek waduk Tukul Karanggede menjadi penyebab rusaknya jalan.
"Karena sering dilewati truk mixer yang menggarap bendungan Waduk Tukul, jalan banyak yang rusak dan sering pengendara yang jatuh di sini, jadi sama warga di tanam pohon pepaya, setelah itu dulu di tambal beton, tapi sekarang sudah parah lagi. Harapan warga di sini mbok ya ada pemeliharaan jalan," imbuhnya.

Mashuri Kepala Dusun Banaran membenarkan jika dulu juga pernah ditanami pohon pepaya di jalan tersebut. Hal ini menurutnya, selain warga sudah geram akan kondisi jalan tersebut, juga seringnya terjadi kecelakaan.

Dikatakannya, jalan tersebut juga cukup sentral, selain jalur umum bagi warga maupun wisatawan juga jalur bagi anak sekolah, karena setelah SD Gayuhan II digabung, anak-anak SD yang berada di wilayah Dusun Banaran harus lebih jauh menuju sekolah yang berada di Dusun Sidorejo atau sebelah timur Jembatan Gayuhan.

"Warga di sini berharap ada tindak lanjut untuk perbaikan jalan, ketika sudah ada perbaikan misal dilewati kendaraan proyek pun juga nyaman," ujarnya.

Berapa pengendara yang melintas jalur tersebut terlihat harus jeli untuk memilih jalan dan harus ekstra sabar, karena banyak terdapat jalan yang berlubang dan aspal terkelupas parah.

"Dulu tetangga saya jatuh di sini, katanya mau hindari mobil malah masuk jalan yang lubang dan jatuh, makanya kudu pelan dan pilih jalan, maklum sudah tua juga," kata Rokhim, salah satu pengguna jalan.