BNPB salurkan bantuan 50.250 pcs Rapid Test Antigen ke Provinsi Jawa Timur. Bantuan tersebut diterima Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Rabu (16/12/2020). Bantuan tersebut diserahkan sebagai wujud kepedulian BNPB dengan meningkatnya jumlah pasien COVID-19 di Jawa Timur.
"Kembali kita ingin memberikan percepatan-percepatan layanan, rapid antigen test antara lain untuk memberikan percepatan testing untuk screening," kata Gubernur Khofifah, dilansir dari laman birohumas.jatimprov.go.id.
Berdasarkan data Satgas COVID-19 Jatim, per Rabu (16/12), penggunaan rapid test baik antibody maupun antigen untuk kegiatan screening dan tracing telah tembus 1.072.733 test. Jumlah rapid test yang dilakukan tertinggi di Indonesia. Dengan populasi Jatim sekitar 40 juta penduduk, maka 1 dari 38 penduduk Jatim telah di tes cepat COVID-19 dengan rapid test.
Sementara untuk swab test di Jatim sendiri tercatat 752.302 jumlah individu yang telah diperiksa PCR. Dengan populasi Jatim sekitar 40 juta penduduk, maka 1 dari 54 warga Jatim telah di tes COVID-19 dengan swab dan PCR test.
Gubernur Khofifah menjelaskan, rapid antigen yang akan dipakai di Jawa Timur ini menggunakan sampel hasil dari swab yang sudah mendapatkan rekomendasi dari WHO, sehingga hasilnya lebih akurat dan kredibel. Apabila dibandingkan dengan swab PCR, akurasi testing ini mencapai 85%. Rapid antigen juga sangat efektif untuk mendeteksi pasien yang masih menular utamanya dengan CT Value dibawah 25, sehingga temuan positif dari rapid antigen dapat menscreening pasien yang masih berpotensi menularkan. Selain itu, rapid antigen relatif mudah dikerjakan dan hasilnya cepat diketahui.
"Rapid antigen ini akan mempercepat upaya 3T di Jatim. Dengan akurasi yang cukup baik dan kemampuan deteksi kasus yang masih infeksius, kita bisa segera tahu hasilnya dalam 15 menit setelah dilakukan pengambilan sampel. Ini akan mempercepat penemuan kasus baru maupun tracing di Jatim supaya segera di isolasi dan penularan dapat dihentikan" jelasnya.
Gubernur perempuan pertama di Jatim ini menambahkan bahwa rapid test antigen ini diperuntukkan bagi semua yang beresiko tinggi, yakni memiliki kesibukan dan mobilitas yang tinggi.
"Selain untuk yang beresiko, ini juga untuk yang sibuk-sibuk, karena hasilnya bisa cepat diketahui, tetapi kita berdoa mudah-mudahan kita semua sehat," imbuhnya.
Sementara itu, langkah lain yang diambil Pemprov Jatim untuk dapat memberikan percepatan layanan sekaligus respon adanya peningkatan pasien COVID-19 di Jatim antara lain dengan menambahkan Rumah Sakit Darurat Lapangan (RSDL) Ijen Boelevard di Malang mulai beroperasi, yaitu Kamis (17/12) yang lalu.