Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa melakukan peninjauan bibit kebun pisang varietas unggul  di Desa Srimulyo, Kecamatan Dampit, Kabupaten Malang, Selasa (16/3).
Halo Berita

Gubernur Khofifah Sematkan Nama “Mulia” untuk Pisang Berkualitas dari Desa Srimulyo Malang

  • Didampingi Wakil Bupati Malang Didik Gatot, beberapa Kepala OPD, dan belasan anggota Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Pisang Malang Raya (Pismara), Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa melakukan peninjauan bibit kebun pisang varietas unggul  di Desa Srimulyo, Kecamatan Dampit, Kabupaten Malang, Selasa (16/3).

Halo Berita
SP

SP

Author

Didampingi Wakil Bupati Malang Didik Gatot, beberapa Kepala OPD, dan belasan anggota Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Pisang Malang Raya (Pismara), Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa melakukan peninjauan bibit kebun pisang varietas unggul  di Desa Srimulyo, Kecamatan Dampit, Kabupaten Malang, Selasa (16/3).

 

Gubernur Khofifah tidak hanya melihat secara dekat kebun pisang  milik warga setempat, namun juga melakukan proses tanam tunas pisang, yang masih menggunakan teknik Tumpang Sari karena keterbatasan lahan.

 

Pada kesempatan itu, Orang nomor satu di Jatim pun memberikan tetenger nama pisang seberat puluhan kilogram untuk satu tandannya dengan nama 'Pisang Mulia'. Nama tersebut disematkan, sesuai dengan tempat asal pisang tersebut tumbuh subur di kawasan Desa Srimulyo, seperti dilansir dari birohumas.jatimprov.go.id Rabu (17/3/2021).

 

Dihadapan Gubernur Khofifah, para kelompok tani menyampaikan, keinginan mereka agar terfasilitasi pemerintah, utamanya pengembangan area penjualan.

 

"Meski sudah 11 tahun mengembangkan budidaya Pisang Mulia, pemasaran  baru  mencakup wilayah Surabaya dan Pulau Bali," kata Lilik Sugianto, salah petani Pisang Mulia Srimulyo.

 

Ia menjelaskan, proses panen pisang yang memiliki warna, tekstur dan rasa layaknya Pisang Cavendish dan penampilan seperti Pisang Ambon ini hanya dilakukan satu tahun sekali di masa tanam pertama.

 

Selanjutnya, jika sudah berbuah kembali, panen dapat dilakukan setiap empat bulan sekali. Menurut mereka, tidak ada perawatan khusus untuk membuat pisang berbuah lebat dan besar, jika dibandingkan ukuran pisang pada umumnya.

 

Menanggapi keinginan para petani, Khofifah menyampaikan bahwa soal kendala proses registrasi baik tanah maupun bibit yang dialami para petani pisang setempat langsung  diinstruksikan kepada Kepala Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur yang mendampingi kunjungan  untuk membantu  menyelesaikan persoalan tersebut.

 

"Ini dilakukan agar produk pisang  bisa ekspor. Proses inilah yang akan bisa memberikan nilai tambah agar pasar semakin luas dan harga semakin bagus," katanya.