JAKARTA - Badai Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) di dunia startup tampaknya masih terjadi. Kali ini menimpa startup kesehatan, Halodoc.
VP Government Relations & Corporate Affairs Halodoc, Adeline Hindarto mengungkapkan bahwa terdapat perubahan besar dalam situasi makroekonomi, politik dan geopolitik secara global menjadi alasan efisiensi dilakukan.
"Langkah ini pastinya bukan keputusan yang mudah, namun perlu kami lakukan untuk memastikan perusahaan tetap dapat bertumbuh secara berkelanjutan,"katanya dalam keterangan dilansir pada Rabu, 15 November 2023.
Adeline menjelaskan lebih lanjut jika, dalam prosesnya pemenuhan hak-hak karyawan sesuai peraturan dan hukum yang berlaku diutamakan oleh Halodoc.
Perusahaan juga memastikan setiap individu yang terdampak memiliki perlindungan kesehatan hingga bulan Desember 2024.
Sebagai perusahaan teknologi di industri kesehatan ini diakui mulai mengevaluasi strategi secara berkala hingga bertransformasi demi memastikan rencana terbaik dalam menghadapi dinamika industri.
Sehingga langkah PHK harus dilakukan, Ke depannya Halodoc akan fokus untuk meningkatkan layanan dan memperluas akses layanan kesehatan bagi masyarakat, dengan berorientasi pada produktivitas, agility dan keberlangsungan bisnis jangka panjang.
Adapun, Halodoc merupakan sebuah aplikasi dan situs web asal Indonesia yang bergerak di bidang kesehatan. PT Media Dokter Investama, perusahaan aplikasi ini didirikan pada tahun 2016 di Jakarta oleh Jonathan Sudharta dan Doddy Lukito.
Platform Halodoc berfungsi sebagai sarana untuk menghubungkan Pengguna, Penyedia Layanan, penyedia Asuransi Kesehatan hingga Manfaat Kesehatan.
Untuk dapat melakukan konsultasi dengan dokter umum, spesialis, beli obat, vitamin online, medical check-up, tes laboratorium dari rumah, cek gula darah dan diabetes, buat janji rumah sakit tanpa antre, hingga tes COVID-19 dan PCR dengan mudah dan praktis. Konsultasi dokter online di Halodoc.
Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Debrinata Rizky pada 15 Nov 2023