Halopacitan,Pacitan—Nurul Huda menyampaikan hal tersebut dalam tausiah Safari Ramadan Pemerintah Kabupaten Pacitan yang digelar di Masjid Al Mutakin, Caruban, Kelurahan Sidoharjo Pacitan Rabu (30/05/2018). Hadir pada acara tersebut Bupati Pacitan, Indartato.
"Dalam membangun umat itu ada empat pilar. Pertama ulama, karena ulama itu pewaris ilmu dari para Nabi, tanpa ulama kita tidak bisa mengaji. Para ulama bagaikan lentera penerang dalam kegelapan," katanya.
Kedua umara, yaitu pemimpin yang adil dan bertanggungjawab. "Siapapun itu mulai dari Bupati, Camat, Kades, seluruhnya adalah umara seorang pemimpin yang memberikan keadilan kepada masyarakat. Insyaallah dengan pemimpin yang adil Pacitan akan menjadi adem, ayem, tentrem," lanjutnya
Pilar keempat adalah aghniyaa, atau orang kaya yang dermawan. Mereka mampu mendorong ekonomi masyarakat dengan menyalurkan infak, sodaqoh dan zakatnya yang akan membantu masyarakat kurang mampu.
Dan elemen keempat yang tidak kalah pentingnya adalah doa kaum duafa. "Pada Yaumul Masyar kaum duafa ini akan cepat masuk surga lebih dahulu dibanding dengan kaum aghniya, karena kaum aghniya ini akan dihadapkan berbagai pertanyaan, mulai harta benda yang didapatnya, ilmunya dan semuanya akan dipertanyakan, berbeda dengan kaum dhuafa yang pertanyaannya begitu sedikit," terangnya
Jika keempat pilar tersebut dijadikan satu dan sama-sama diposisikan pada posisinya masing-masing, Nurul Huda yakin Pacitan yang adem, ayem, tentrem akan terwujud.
Sementara Bupati Pacitan Indartato pada sambutannya menyampaikan Safari Ramadan ini dilakukan pemerintah daerah tidak lain sebagai upaya untuk mendekatkan diri dengan masyarakat,
“Khususnya pada bulan Ramadan ini, dengan silaturahmi dengan ulama, umara, aghniya dan duafa ini bisa membawa manfaat bagi kita semua," katanya. (Sigit Dedy Wijaya)