Jumeno berusaha menyingkirkan sedikit demi sedikit pasir, yang menutupi petak sawahnya.
Halo Berita

Jumeno Sedih dapat Kiriman Dua Dump Truck Pasir

  • Jumeno hanya mengelus dada sembari menggeleng-gelengkan kepalanya. Raut wajahnya jelas terlihat sedih bercampur lelah di tengah-tengah dia menggarap sawahnya. Kalau saja dia bisa bicara mungkin dia bisa sedikit lega karena bisa berbagi, sayang dia tidak bisa melakukannya.

Halo Berita
AZ

AZ

Author

Halopacitan, Pacitan—Laki-laki beruspa 47 tahun itu beberapa kali memandang sedih dua petak sawahnya yang telah menjadi hamparan pasir. Matanya tampak berkaca-kaca membayangkan bagaimana dia harus membersihkan pasir tersebut agar lahannya bisa ditanami.

Petani Dusun Tileng, Desa Kayen, Kecamatan Pacitan tersebut menjadi salah satu yang terdampak banjir pada Jumat (07/12/2018) lalu. Air setinggi kurang lebih satu meter tidak hanya menerjang rumahnya, tetapi juga merendam lahan sawah yang siap ditanam.

Saat banjir surut, sawah tersebut berubah menjadi hamparan pasir dan lumpur yang dibawa banjir . Jumeno yang tunawicara itupun harus kerja ekstra keras untuk bisa membersihkan lahannya. Sekali lagi dia hanya geleng-geleng kepala sambil memegang cangkulnya saat ditemui Halopacitan Selasa (11/12/2018).

Menurut Bambang Irawan  (44) pemilik sawah di samping lahan Jumeno, tepat sehari sebelum banjir ia bersama jumeno baru selesai mentraktor sawahnya dan Sabtu pagi berencana untuk menanaminya. “Apes ini, tertutup lumpur sawah saya, tetapi masih mending cuma lumpur. Itu punya Pak Jumeno terurug pasir,” ucapnya.

Jumlah pasirnyapun diperkirakan mencapai dua dump truck. “Pastinya Pak Jumeno harus kerja keras untuk menaikkan pasirnya, kayaknya ada kalau dua rit itu. Paling tidk butuh waktu seminggu buat membersihkan pasirnya,” jelasnya.

Selain itu puluhan ikat bibit padi siap tanam juga lenyap tersapu banjir.  Kerugian yang diderita Jumeno tidak sedikit. “Sekarang ini upah traktor untuk sawah seperempat Rp 200.000, belum biaya yang lain,” katanya.