
Kiat Mengelola Keuangan Bagi Mahasiswa
- Mengelola keuangan yang baik sangat penting untuk dilakukan, jangan sampai seperti peribahasa “besar pasak daripada tiang” yang artinya banyak pengeluaran dari
Halo Berita
Mengelola keuangan yang baik sangat penting untuk dilakukan, jangan sampai seperti peribahasa “besar pasak daripada tiang” yang artinya banyak pengeluaran dari pada pendapatnnya. Tidak terkecuali bagi para mahasiswa. Untuk menghindari problem keuangan maka diperlukan perencanaan keuangan yang tepat.
“Setiap ada keinginan atau impian-impian Anda yang membutuhkan uang, disitulah ada yang namanya tujuan keuangan. Karena ada tujuan keuangan, maka kita ada yang namanya perencanaan keuangan,” jelas financial planner Zain Ambi, S.Psi., CFP, AEPP seperti dilansir dari unair.ac.id Jumat (28/5/2021).
Hal itu disampaikannya saat webinar bertajuk Financial Education: Make Sense of Your Money, Sabtu (22/05) lalu, yang diselenggarakan oleh Departemen Human Resource Development (HRD) Badan Eksekutif Mahasiswa Keluarga Mahasiswa (BEM KM) Fakultas Psikologi Universitas Airlangga (UNAIR)
Ia menjelaskan bahwa untuk merencanakan keuangan dapat melihat dari sudut pandang piramida perencanaan keuangan.
“Ketika kita merencanakan keuangan seseorang, itu dimulai dari yang paling bawah,” ungkap financial planner bersertifikasi ini.
Ia mengatakan, hal utama terkait dengan keuangan antara lain kebutuhan jangka pendek, dana darurat, dan investasi. Serta pentingnya memastikan keuangan kita berada dalam kondisi yang sehat.
“Percuma ngomong investasi kalau makan aja susah. Percuma ngomong investasi kalau tidak ada dana darurat,” lanjut Alumni S1 Psikologi Fakultas Psikologi Universitas Airlangga (UNAIR) ini.
Menurutnya, cara paling sederhana untuk memastikan kondisi keuangan yang sehat adalah dengan mengecek penghasilan dari orang tua atau darimana pun itu lebih besar daripada pengeluaran dan sebaliknya selanjutnya kalau bisa punya dana darurat.
“Setiap bulan, sisakan pelan-pelan di rekening yang berbeda atau di amplop atau di manapun, yang digunakan sebagai dana darurat. Kalau sudah terbiasa sejak awal, maka tidak akan terlalu sulit,” jelasnya.
Lebih lanjut ia memberikan kiat-kiat yang dapat diterapkan oleh para mahasiswa untuk mengatur keuangan mereka.
“Yang penting harus di-budget-in di awal. ‘Oke, yang penting aku akan nabung tapi nabungnya kalau ada sisa’ itu nggak boleh. Harus di awal dulu tabungannya karena kalau di akhir saya sangatlah yakin itu pasti akan kepakai,” terangnya.
“Budgeting ini bisa dengan pola 40-30-20-10. Maksimal 40 persen untuk kebutuhan hidup, maksimal 30 persen kalau ada hutang, minimal 20 persen untuk investasi dan tabungan, serta minimal 10 persen untuk dana darurat,” urainya.
