Halopacitan, Jakarta--Pergerakan tanah atau longsor yang terjadi pada 28 November telah menyebabkan 4 rumah di RT 02 Dusun Tegal, Desa Mangunharjo, Kecamatan Arjosari, yang berada dibawah lereng di Desa Mangunharjo terancam longsor susulan. Akibatnya sebanyak 105 KK yang terdiri dari 303 jiwa mengungsi
Badan Geologi Kementerian ESDM dalam laporannya menyatakan, gerakan tanah yang terjadi berupa rayapan yang berpotensi menjadi longsoran bahan rombakan. Pada lereng bagian atas terdapat retakan sepanjang 70 meter dan mengalami amblasan sedalam 20 – 70 cm. Di beberapa tempat telah terjadi longsoran bahan rombakan.
Kemiringan lereng yang sangat terjal dan pelapukan tanah serta curah hujan tinggi menjadi penyebab terjadinya gerakan tanah.
Badan Geologi merekomendasikan untuk merelokasi 4 rumah di RT 02 yang berada dibawah lereng terancam gerakan tanah. Sementara rumah lainnya masih aman untuk ditempati tetapi dengan syarat harus waspada, terutama pada waktu hujan dengan intensitas tinggi dan durasi yang lama.
Rekomendasi lain adalah jika dijumpai adanya retakan, segera menutup retakan dengan lempung yang dipadatkan dan selalu memantau retakan pada lereng bagian atas.
Apabila retakan terus berkembang agar mengungsi ke tempat yang lebih aman serta melaporkannya ke pemerintah daerag setempat.
Badan Geologi juga melihat perlunya pengendalian air permukaan dengan cara perencanaan tata saluran permukaan, pengendalian air rembesan serta pengaliran parit pencegat.
Oleh karena itu masyarakat di sekitar wilayah Mangunharjo yang rawan gerakan tanah diminta tidak membangun pemukiman di atas, pada, dan di bawah lereng dengan kemiringan sedang hingga terjal terutama pada alur -alur sungai atau lembah.