
Lintas Selatan, Jalur Cepat Ekonomi Pacitan
Sekitar 10 tahun lalu, tidak banyak orang mengenal Pantai Pidakan, Soge, Taman dan sebagainya. Berbagai keindahan alam ini masih tersembunyi dalam kesunyian. Sampai kemudian pada 2008 situasi mulai berubah dengan cepat.
Halo Berita
Halopacitan, Pacitan—Wilayah selatan Pacitan menyimpan keindahan alam luar biasa dengan banyaknya jajaran pantai yang cukup eksotis. Namun akses jalan menjadikan wilayah ini relatif sulit dijangkau.
Sampai kemudian pemerintah saat ini memulai proyek pembangunan Jalur Lintas Selatan (JLS) yang menembus wilayah tersebut dan membawa perubahan besar, terutama dalam gerak ekonomi masyarakat.
"Kalau dulu sebelum ada JLS, sulit dikenal luas Pantai Pidakan. Tapi setelah ada JLS dan perkembangan tehnologi semakin maju alhamdulillah pantai ini sudah dikenal luas, karena banyak wisatawan dari luar daerah," ungkap Sutarni (35), penjaga loket Pantai Pidakan beberapa waktu lalu.
Sebelum adanya JLS, untuk menuju Pacitan masih cukup jauh, karena harus melewati jalan nasional wilayah tengah Pacitan-Lorok yang sebelumnya harus melintas jalan kabupaten, yang kondisinya belum baik.
"Dulu warga yang masih fokus bertani, kini sudah banyak yang mulai membuka usaha seperti kios sembako di rumah, ada juga yang membuka warung makan, bengkel dan sebagainya. Dulu ke Pacitan satu jam sekarang lewat JLS sekitar 30 menit sudah sampai," ungkap salah satu pemilik warung di Jetak, Tulakan.
Jalur ini juga menjadi pilihan orang dari beberapa daerah Jawa Timur yang hendak pergi ke Yogyakarta. Sebelumnya mereka harus melintas jalur tengah seperti Caruban, Karanganyar, Solo baru kemudian masuk Yogyakarta.
"Sekarang lewat JLS Pacitan. Selain lebih dekat juga bisa melepas penat di jalan berhenti sambil menikmati pemandangan pantai, itung-itung kerja sambil refresing dan jalannya tidak terlalu ramai," kata Iwan Bagong, salah satu sopir mobil box dari Tulungagung, Rabu (20/02/2019).
Jujuk Wibowo, Staf Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) VIII di Pacitan mengatakan JLS di wilayah Kabupaten Pacitan memiliki panjang 36,65 kilometer, yang dimulai dari Kelurahan Ploso Kecamatan Pacitan hingga Desa Hadiwarno Kecamatan Ngadirojo. Jalan ini melintasi 14 desa di empat kecamatan, yakni Pacitan, Kebonagung, Tulakan dan Ngadirojo.
"Pembangunan JLS dimulai sejak tahun 2008 dan selesai tahun 2017. Mulai pertigaan Sirnoboyo sampai Hadiwarno pengerjaannya tahun 2010-2012, kalau yang pertigaan Sirnoboyo sampai Pertigaan Kelurahan Ploso pengerjaannya 2015-2017 panjangnya 4,45 kilometer," katanya saat ditemui Halopacitan, Rabu (20/02/2019).
Pembangunan JLS ini sempat menemui banyak kendala termasuk pembebasan lahan. Bahkan sempat terjadi konflik hingga ada sejumlah warga yang memblokade jalan dengan bebatuan besar.
Hal itu diduga dilakukan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab dan telah memprovokasi warga lainnya sehingga melakukan aksi memblokade jalan, meskipun kontrak penjualan tanah sudah ditanda tangani.
"Alhamdulillah akhirnya sudah bisa ditangani oleh pihak terkait. Karena aksinya membahayakan pengguna jalan, tahu sendiri jalan mulus pengendara pasti laju kencang, kalau tiba-tiba ada batu besar-besar di jalan banyak sulit untuk dihindari dan masih banyak lagi," ungkap Jujuk.
Saat ini, pihaknya masih fokus ke sektor jalan nasional wilayah tengah dari Pacitan melalui Ketro hingga Lorok Ngadirojo untuk peningkatan jalan nasional yang ada di Pacitan.
Jujuk menambahkan, Jalan Pantai Selatan (Pansela) di Provinsi Jawa Timur tersebut menghubungkan delapan kabupaten mulai dari Pacitan, Trenggalek, Tulungagung, Banyuwangi, Blitar, Malang, Lumajang, dan Jember.
"Tentu kita sangat bersyukur, dari delapan Kabupaten yang masuk progam Pansela baru Pacitan yang sudah rampung, lainnya belum," tambahnya.
