
Lulusan SMA Dominasi Pencari Kartu Kuning di Pacitan
Lulusan SMA masih menjadi kelompok paling tinggi yang mencari Kartu Kuning (AK1) sebagai salah satu syarat mencari pekerjaan.
Halo Berita
Halopacitan, Pacitan,-- Berdasarkan data yang ada di Dinas Koperasi dan Usaha Mikro bidang Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Nakertrans) Pacitan, pada tahun 2016 pencari AK1 tingkat SD dan SLTP tercatat ada 166 orang.
Sedangkan pada tahun 2017 angka tersebut turun menjadi 116 orang dan pada tahun 2018 hingga bulan Mei ada peningkatan dan tercatat ada 129 orang. Khusus bulan Mei saja sebanyak 25 orang mencari kartu kuning.
Sedangkan pada tingkat SLTA, pencari kartu kuning pada tahun 2018 saja tercatat ada 349 orang pencari kartu kuning, dan pada bulan Mei saja ada 86 orang dari lulusan SLTA yang mengurus kartu kuning,
Sementara pada jenjang lulusan S1 jumlah pencari kartu kuning pada tahun 2017 ada 276 orang, dan pada tahun 2018 hingga Bulan Mei saja ada 140 orang serta pada bulan Mei saja ada 13 orang pencari kartu kuning.
Aan, salah satu pegawai di kantor Nakertrans Pacitan mengatakan, "Data tersebut hanya yang mengurus kartu kuning saja yang tercatat, padahal yang bekerja tanpa memakai kartu kuning juga banyak, seperti yang kerja bangunan dan sebagainya," katanya Selasa (05/06/2018)
Sementara itu menjelang biasanya dijadikan momentum bagi orang untuk ikut saudaranya keluar kota dalam mencari pekerjaan, namun hingga saat ini pencari kartu kuning sampai saat ini belum meningkat.
Menurut Aan diperkirakan para pencari kartu kuning ini akan meningkat setelah Lebaran, "Biasanya setelah Lebaran nanti para pencari kartu kuning akan meningkat, karena pasca kelulusan sekolah,"
Sementara dalam pendataan para pencari kerja yang sudah diterima kerja maupun belum diterima, pihaknya kesulitan dalam mendata,
"Kenyataan di lapangan para pemilik kartu kuning ini setelah mendapat pekerjaan maupun belum tidak ada yang melapor berkala ataupun mengembalikan kartu kuning ke instansi terkait bagi yang sudah diterima kerja, baik bagi yang pencari kerja maupun pihak pemberi kerja. Sehingga kami kesulitan untuk mendata jumlahnya berapa yang diterima kerja maupun yang belum diterima kerja," terangnya.
Aan menambahkan, sebenarnya proses pendataan secara berkala itu sangat penting untuk mencari angka pencari pekerjaan dan pengangguran di Pacitan.
"Sementara mengenai lowongan pekerjaan dari berbagai perusahaan yang menitipkan brosur di kantor Nakertrans tercatat ada sekitar 10 lowongan kerja baik di wilayah Pacitan sendiri maupun luar kota," imbuhnya. (Sigit Dedy Wijaya)
