Salah satu peserta lomba gerak jalan antarsekolah di Kecamatan Arjosari, Pacitan Selasa (14/08/2018)
Halo Pendidikan

Maju Jalan! Ayo Semangat, Tapi Kalau Capek Boleh Istirahat

  •  “Majuuuuu jalaaannn,” begitu aba-aba itu terdengar, sebelas anak yang sudah berbaris rapi segera bergerak dengan langkah-langkah mantap. Mereka pun berderap di sejumlah ruas jalan.

Halo Pendidikan
AZ

AZ

Author

Halopacitan, Arjosari—Satu persatu kelompok bergerak meninggalkan kawasan di depan Stadion Citra Mandiri. Mereka menuju titik yang sama yakni pertigaan Dusun Semo Arjosari.

Mereka adalah tim dari berbagai sekolah yang ikut dalam lomba gerak jalan untuk memperingati HUT ke-73 Republik Indonesia. Sebanyak 85 peserta ikut ambil bagian dalam acara yang dilaksanakan Selasa (14/08/2018) tersebut. Dari jumlah itu 62 adalah peserta tingkat SD dan 23 tingkat SMP yang ada di Kecamatan Arjosari.

Meski terlihat sepele, gerak jalan bukan merupakan lomba yang mudah. Tim yang terdiri dari 11 orang dengan satu bertindak sebagai komandan peleton tersebut harus mampu menjaga irama selama perjalanan. Kekompakan langkah dan kerapian barisan harus terus dijaga. Yang lebih sulit lagi, mereka harus mengatur kecepatan agar mereka bisa menempuh perjalanan antara 5-6 kilometer sesuai waktu yang ditetapkan.

Hal inilah yang membuat komandan peleton harus bekerja keras menjaga barisannya. “Satu…dua….tiga…empat…kiri…kanan…kiri…kanan,” teriak komandan peleton di sepanjang rute agar timnya terus bergerak dengan kompak dan rapi. Biar vareasi kadang-kadang aba-aba menggunakan peluit "prittt....prittt...prittt...priitttt."

Namun, jika diamati, sejumlah tim memiliki anggota yang postur tubuhnya cukup jauh berbeda. Beberapa peserta bahkan terlihat cukup kecil. Posisinya yang ada di belakang, menjadikan dia terlihat harus bekerja keras mengimbangi langkah rekan-rekan setimnya yang ada di depannya.

Selidik punya selidik ternyata ada beberapa sekolah yang terpaksa mengambil siswa Kelas III untuk dimasukkan ke tim. Padahal idealnya kelas V dan VI yang disertakan. Bagi sejumlah sekolah, membangun tim ternyata tidak mudah karena minimnya murid.

MI Guppi Pagutan misalnya, sekolah yang relater baru itu baru memiliki 18 siswa. Jadi terpaksa tim dibangun dari mencomot semua kelas. Bagi mereka yang penting bisa ikut serta dalam acara ini.

“Bukan juara yang kami incar, hanya berpartisipasi saja, agar mereka memiliki pengalaman dan juga berbaur dengan yang lain, kalau toh mereka tidak kuat di jalan, kita istirahatkan, mereka pun juga senang ditunjuk mewakili sekolahan, dan orang tua juga mendukung," kata Nurul Sidhik, S.Pd, Kepala MI Guppi Pagutan.

Sidhik menambahkan MI Guppi Pagutan  hanya mengirimkan satu regu. "Ada beberapa siswa kelas III kita libatkan untuk memenuhi kebutuhan regu walaupun posturnya lebih kecil," imbuhnya

Senada, Iwan Murjito, S.Pd guru pendamping dari MI Sedayu II mengatakan hanya berpartisipasi saja, untuk memeriahkan peringatan kemerdekaan Indonesia tersebut.

"Idealnya peserta sebenarnya kelas IV sampai kelas VI,te tapi karena sekolah kami hanya memiliki 35 murid sehingga hanya mengirimkan satu regu dan mengambil empat anak kelas bawah untuk mencukupi regu," katanya seusai kegiatan lomba.

Ketua Panitia, Yanto, S.Pd mengatakan jarak tempuh bagi peserta gerak jalan terbagi menjadi dua, untuk tingkat SD sekitar lima kilometer dan SMP enam kilometer. Sedangkan kriteria penilaian kejuaraan, dia menyebut ada beberapa kriteria penilaian bagi peserta.  "Seperti, kerapian, kekompakan, kedisiplinan dan juga ketepatan waktu," imbuhnya. (Sigit Dedy Wijaya)