
Mari Contoh Nasrudin, Tanpa Perintah dan Tak Mengharap Upah Dia Ikhlas Memperbaiki Jalan Rusak
Apa yang dilakukan Nasrudin mungkin terlihat sepele, tetapi keikhlasan warga Dusun Pathuk Desa Gegeran, Kecamatan Arjosari ini telah membuat banyak orang lebih aman dan nyaman saat melintas jalan di sekitar lingkungannya.
Halo Berita
Halopacitan, Arjosari—Bermodal cangkul dan ember laki-laki berusia 61 tahun tersebut tampak sibuk. Berkali-kali mengayunkan cangkul ke tanah untuk mengisi ember dengan tanah. Sesekali ia pun terlihat membasuh keringat yang bercucuran dengan menggunakan kaos yang dikenakannya.
Setelah penuh, ember berisi tanah itu kemudian digunakan untuk meratakan jalan yang banyak berlubang dan rusak di sekitar tempat tinggalnya.
Jalan lingkungan di pedesaan, memang tidak semuanya baik atau mulus, terutama jalan di wilayah perbukitan, masih banyak dijumpai jalan rabat yang sudah rusak akibat tergerus air hujan, sudah lama ataupun karena sering dilewati, baik kendaraan roda dua ataupun roda empat.
Meski demikian, tidak membuat sosok pria 61 tahun tersebut mengeluh atau mencari siapa yang salah. Daripada menggerutu, pria yang masih energik dan murah senyum itu memilih tindakan nyata untuk menambalnya sendiri meski dengan apa adanya.
Apalagi jalan tersebut kerap dilewati anak-anak sekolah dan beberapa kali sudah terjadi kecelakaan karena jalan yang rusak.
"Rabatnya banyak yang rusak, lubangnya juga dalam. Di sini sering ada yang jatuh kalau tidak hati-hati," ucapnya penuh senyum saat ditemui Halopacitan, Rabu (09/01/2019).
Pria yang kesehariannya bekerja sebagai petani ini tidak sedikitpun mengharapkan upah atas apa yang dilakukannya. Baginya, apa yang dilakukannya itu hanya semata-mata untuk merawat apa yang sudah ada, tanpa ada yang menyuruh atau bisa dikatakan hanya panggilan hati.
"Kalau nunggu perintah tidak mesti 2-3 bulan sekali kerja bakti lingkungan. Padahal jalan ini dilewati setiap hari, kalau ada yang rusak ya saya servis [timbun pakai tanah], biar rada-rada halus saja. Ibaratkan motor kalau jarang di servis tidak enak dipakai," katanya sambil terkekeh.
Bapak tiga anak ini terlihat cukup humoris dan apa yang dilakukan juga patut menjadi contoh. Beberapa pengendara yang melintas di jalan tersebut merasa cukup terbantu dengan apa yang dilakukan Nasrudin, tanpa ada yang membantunya.
"Meski saya jarang lewat sini, tapi salut sama Bapak tadi dan patut ditiru. Kalau dekat warung sudah saya ajak sarapan dan ngopi bareng," kata Erwin S. salah satu pengendara bermotor.
Sebenarnya, lanjut Erwin, jalan rabat yang rusak tersebut tidak panjang, terlebih ada beberapa di ruas jalan tersebut yang kondisinya masih baik. Meski demikian ia berharap ada perhatian akan kondisi jalan tersebut.
"Sekitar 250an meter ada itu yang rusak. Ya sebagai warga kecil tentunya hanya berharap ada perhatian saja baik pemerintah setempat atau daerah supaya jalannya baik," imbuhnya.
Nasrudin, adalah salah satu contoh kecil dari puluhan bahkan ratusan orang yang peduli terhadap lingkungan, terutama akses jalan di lingkungan sekitar tempat tinggal. Meski ada harapan kecil dibenaknya, tetapi masih kalah dengan aksi nyata yang dilakukannya itu.
