Masker langka di Pasaran, Penjahit Baju Banting Setir Produksi Masker Kain

Selasa, 31 Maret 2020 23:06 WIB

Penulis:SP

Suryani, Penjahit Baju Asal Desa Pelem Pringkuku Banting Setir Buat Masker
Suryani, Penjahit Baju Asal Desa Pelem Pringkuku Banting Setir Buat Masker undefined

Kelangkaan masker di pasaran khususnya di Pacitan akibat Wabah virus corona (COVID-19), ternyata justru menjadi peluang bisnis baru. Karena permintaan yang tinggi, banyak penjahit baju pun banting setir membuat masker berbahan kain.

Salah satu penjahit baju yang banting setir membuat masker kain itu adalah Suryani (36), Ibu satu anak asal Desa Pelem Kecamatan Pringkuku,  Pacitan , Jawa Timur. Suryani mengaku beralih menjadi penjahit masker karena barang itu kini sangat langka. Kalaupun ada, harganya sudah sangat mahal serta sebagai upaya untuk berperan mencegah menyebarnya wabah virus COVID-19.

"Karena masker langka, akhirnya saya memproduksi sendiri, dan ternyata sambutan masyarakat sangat baik banyak yang memesan," kata Suryani pada  halopacitan, Selasa 31 maret 2020.

Suryani sudah cukup lama menekuni bidang jahit-menjahit. Menjahit menjadi pekerjaan utamanya.  Sejak seminggu yang lalu dia membuat masker dari kain, dan satu demi satu pesanan pun mulai bermunculan. Seiring dengan berjalannya waktu, masker buatannya sangat diminati masyarakat hingga pesanan membludak dan membuat Ibu satu anak ini kuwalahan.

"Ini saya sedang menjahit kain untuk pembuatan masker pesanan orang-orang. Banyak yang memesan," kata dia.

Dia menyebut, pesanan tidak hanya berasal dari para tetangga dan langganannya, namun sejumlah toko dan apotek pun turut memesan masker buatannya. Selain itu, warga dari beberapa daerah juga turut memesan masker buatannya, mulai dari Wonogiri, Solo, Jakarta dan beberapa kota lainnya. Orang-orang dari luar daerah mengetahui masker buatan Suryani dari postingan yang dibuatnya. Suryani tidak hanya memasarkan secara konvensional, tetapi ia juga menjual masker buatannya melalui media sosial, seperti facebook maupun instagram.

"Saya sedikit  kewalahan menerima pesanan.  Sudah ratusan masker yang kita buat selama satu minggu ini," kata dia.

Untuk satu masker dibanderol dengan harga yang cukup terjangkau yaitu  Rp 5 ribu. Namun, jika pemesan memesan lebih dari 100 buah, harganya bisa didiskon. Dia mengaku senang dengan peluang bisnis ini, namun dia tetap berharap wabah penyakit ini bisa segera hilang. Dia mendoakan agar semua warga Indonesia khususnya Pacitan segera dihindarkan dari bencana ini.

" Semoga wabah corona ini cepat selesai," Pungkas Suryani.