PACITAN-Kenaikan harga minyak goreng mau tidak mau mempengaruhi beberapa pedagang kecil, seperti penjual gorengan, penjual snack dan penjual ayam goreng tepung.
Saat ini ketersediaan minyak goreng memang tidaj lagi langka, namun harganya naik 2 kali dari biasanya. Minyak goreng dengan berat 2L dibanderol hampir Rp58,000.
Jumiatin Pedagang ayam goreng kaki lima di depan Mekar Jaya Indomaret Tanjungsari misalnya. Dia terpaksa menaikkan harga jual dagangannya, yang semula dijual Rp6,000 kini harus dijual antara Rp7,000-Rp8,000.
"Belum lihat ada minyak goreng turun harga, ini tadi dapat seliter Rp17,500 karena ada bantuan untuk UMKM. Demi mendapatkan minyak, pas minyak lagi waktu langka dulu, saya dibantu anak nyari minyak goreng sampai ke Ponorogo. Sebenarnya UMKM dapat bantuan dari pemerintah, tapi belum merata. Ini yang pedagang sana sudah dapat, saya belum,” kata Jumiatin Senin (11/04/2022).
Sama halnya dengan Jumiatin, Marfuatin yang seorang pedagang gorengan kaki lima di Pasar Arjowinangun juga harus terpaksa menaikkan harga jual dagangannya.
"Mau bagaimana lagi, sekarang harganya jadi Rp1000 per gorengan, harga sebelumnya Rp750. Terpaksa naikin karena kondisinya seperti ini, sebenernya enggak tega sama pembeli,” kata Marfuatin (42) pasrah
Harapan para pedagang semoga harga-harga bisa normal lagi, masa semua bahan pokok naik. Rakyat kecil merasa terbebani dengan banyaknya kenaikan harga, sementara bantuan yang ada, belum tepat sasaran dan tidak sampai tujuan.