JAKARTA — Ada pepatah yang mengatakan bahwa buah jatuh tak jauh dari pohonnya. Tampaknya, pepatah tersebut juga berlaku di dunia politik di Indonesia. Dari tujuh presiden yang pernah menjabat di Indonesia, hampir semua keturunannya juga terjun ke dunia politik.
Putra dan putri presiden ini juga menduduki posisi-posisi penting di negeri ini. Nyaris hanya Putri Gus Dur yang tidak memiliki jabatan politik formal setidaknya hingga saat ini. Sementara putra BJ Habibie tampaknya sedang berusaha memulai kariernya di bidang politik.
Berikut daftar anak presiden yang berkarier dalam dunia politik.
Di antara anak presiden, Megawati Soekarnoputri bisa dikatakan yang paling totalitas di dunia politik. Putri pertama Presiden Soekarno ini memulai kariernya dari bawah. Di tahun 1987 Megawati merapat bersama PDI hingga menjabat sebagai Ketua Umum partai tersebut.
Karier politik Megawati sangat terjal. Ini karena dia dimusuhi Orde Baru di bawah kepemimpinan Presiden Soeharto. Puncaknya memunculkan kasus 27 Juli 1996 atau yang dikenal sebagai Kudatuli saat kantor PDI diserbu dan diduduki massa PDI dari kubu Soerjadi yang pro Orde Baru. Megawati akhirnya mendirikan PDI Perjuangan. Salah satu partai terkuat di era reformasi.
Karier politik Megawati bergerak menuju puncaknya ketika ditunjuk oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) sebagai Wakil Presiden mendampingi KH Abdurrachman Wahid atau Gus Dur Setelah Gus Dur dilengeserkan Megawati naik menjadi Presiden tahun 2001 hingga 2004. Upayanya untuk menduduki lagi kursi RI 1 gagal.
Merupakan anak dari Presiden ke-5 Indonesia, Megawati Soekarnoputri yang berarti juga cucu presiden pertama Soekarno. Mengawali karier menjadi anggota legislatif di Senayan, tentunya dibawah payung PDI Perjuangan .
Selama pemerintahan periode pertama Jokowi, Puan ditunjuk menjadi Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) di tahun 2014. Setelah itu di periode selanjutnya dia menjadi Ketua DPR RI. Jabatan itu kembali dipegang di periode 2024-2029.
Yenny Wahid anak dari Presiden ke-4 Indonesia, Abdurrahman Wahid atau yang lebih dikenal dengan Gus Dur. Seperti sang ayah, ia memulai karier politiknya bersama Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Ia pernah menjabat sebagai Sekretaris Jenderal PKB pada tahun 2005 hingga 2008.
Namun karier politiknya nyaris tidak bergerak lagi. Setelah pecah konflik di PKB dia sempat mendirikan partai baru yaitu Partai Kedaulatan Bangsa Indonesia Baru (PKBIB) di tahun 2012. Namun partai tersebut gagal lolos tahap verifikasi oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU), sehingga partainya gagal untuk berkontes pada Pemilu.
Putra Sulung dari Presiden ke-3 Indonesia, B.J. Habibie, awalnya menekuni bidang teknologi pesawat di Jerman. Jalur yang juga ditempuh oleh ayahnya sebelumnya. Ilham yang lahir dan besar di Jerman ini akhirnya mencoba terjun di dunia politik. Berpasangan dengan Ahmad Syaikhu dia maju sebagai calon wakil gubernur di Pilgub Jawa Barat 2024 .
Ilham Habibie diusung oleh partai Nasdem dan direkomendasikan kepada Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Latar belakang seorang pebisnis, ia pernah beberapa kali menjabat di posisi-posisi tinggi seperti CEO di Pt Global Group Asia.
Agus Harimurti Yudhoyono atau yang lebih dikenal dengan AHY, merupakan anak dari Presiden ke-6 Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Bila dilihat dari rekam jejaknya, hampir tidak ada perbedaan diantara latar belakang ayah dan anak ini. Sebelum terjun ke dalam dunia politik, karir militer lah yang mereka pilih.
Sebelum akhirnya AHY memilih hengkang dari karir militer dan terjun ke politik. Ia bergabung bersama partai Demokrat dan ikut berkontestasi politik Pemilihan Gubernur DKI Jakarta pada tahun 2017. Namun, tidak semulus sang ayah yang menjadi presiden dua periode, perjalanannya dalam Pilgub harus terhenti pada putaran pertama. Hingga pada 2020 ia ditunjuk menjadi Ketua Umum Demokrat periode 2020-2025.
Saat pemilu 2024 Partai Demokrat bergabung untuk mencalonkan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka. Ini sekaligus menjadikan Demokrat juga bergabung dalam koalisi pemerintahan. Oleh Presiden Jokowi AHY kemudian ditunjuk sebagai Menteri Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) .
Ibas sapaan akrabnya, yang juga merupakan anak kedua SBY atau adik dari AHY. Dibanding kakaknya, Ibas sudah lebih dulu terjun kedalam dunia politik. Ketika partai Demokrat berada di bawah pimpinan ayahnya, ia menduduki jabatan sebagai sekretaris jenderal partai Demokrat.
Sebelumnya, ia sudah menjadi anggota legislatif tercatat sejak tahun 2009, dengan kata lain sudah berada di dalam Senayan di tiga periode kekuasaan. Baru-baru ini, Ibas dilantik menjadi Wakil Ketua MPR pada Kamis, 3 Oktober 2024.
Pria kelahiran Solo 1 Oktober 1987, anak pertama dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang merupakan presiden dua periode yaitu 2014-2019 dan 2019-2024. Sebelumnya Gibran terpilih menjadi Walikota Solo periode 2021-2026 pada saat dilantik Februari 2021 lalu. Kini ia juga menjadi Wakil Presiden terpilih bersama Prabowo Subianto pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 kemarin.
Perjalanannya yang mulus di karier politiknya dengan pembawaan ‘anak muda’ mungkin menjadi ketertarikan bagi masyarakat. Meskipun demikian, perjalanan untuk menjadi calon wakil presiden 2024 dinilai problematik. Dengan adanya potensi-potensi penyalahgunaan kekuasaan yang beredar di masyarakat.
Yang cukup menarik meski presiden kedua Indonesia Soeharto berkuasa selama lebih dari 30 tahun, nyaris tidak ada keturunannya yang sukses di bidang politik. Siti Hardijanti Rukmana atau Mbak Tutut, putri tertua Soeharto sebenarnya sempat digadang-gadang bapaknya untuk terjun ke dunia politik. Tetapi saat ini sosok ini juga seperti tenggelam. Sementara Siti Hediati Hariyadi atau Mbak Titiek karier politik tertingginya hanya menjadi anggota DPR RI. Entah itu dari Partai Golkar ataupun dari Partai Gerindra.
Tetapi presiden terpilih Prabowo Subianto juga menjadi sosok yang dekat dengan keluarga Soeharto. Sosok ini pernah menjadi menantu Soeharto sebelum kemudian berpisah dengan Mbak Titiek.
Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Ilyas Maulana Firdaus pada 07 Oct 2024
Tulisan ini telah tayang di balinesia.id oleh Redaksi pada 07 Okt 2024