Minggu, 20 Januari 2019 10:44 WIB
Penulis:AZ
Halopacitan, Arjosari—Sejak jembatan di atas Grindulu yang ada di kampung mereka hanyut karena banjir November 2017, akses terdekat menuju ke sekolah terputus. Hanya ada dua pilihan bagi mereka, jalan kaki memutar dan itu cukup jauh atau nekad menyeberangi derasnya arus sungai .
Setiap pagi, puluhan anak ini harus berjalan dengan hati-hati menyeberang sungai. Banyak orang tua yang harus menggendong anak-anak mereka untuk sampai ke seberang. Sebagian lagi melompat-lompat di antara bebatuan.
Foto-foto ini menggambarkan bagaimana perjuangan anak-anak bangsa tersebut.
Mengendong anak menyeberang sungai untuk bisa sekolah menjadi kewajiban sehari-hari para orangtua
Menatap sisa jembatan penghubung ke kampung mereka yang terputus akibat diterjang banjir setahun silam.
Foto-Foto: Halopacitan / Eko Prasetyo.
Bagikan