Halopacitan,Pacitan—Gambaran tersebut terlihat di UPT Pelayanan Sosial Tresna Werdha, (PSTW) Magetan, cabang Pacitan. Panti wreda yang dikelola oleh pemerintah Provinsi Jawa Timur.
Sejak dibuka Januari 2017 lalu, ada 26 lansia tinggal dipanti yang dikelola oleh 10 pegawai tersebut. Berbagai kegiatan dilakukan agar para lansia tersebut terlepas dari jeratan kesepian yang biasanya dirasakan oleh kelompok usia tersebut.
Panti werdha atau juga kerap dikenal sebagai panti jompo, kerap mendapat citra negatif. Biasanya lembaga ini identik dengan nasib orangtua yang mengenaskan karena tidak diperhatikan keluarganya. Citra ini yang menjadikan masyarakat enggan untuk menitipkan lansia di keluarganya ke panti jompo.
Padahal sebenarnya tidak juga. Kerapkali lansia yang ditinggal keluarganya karena tuntutan yang tidak bisa ditinggalkan justru kerap merasa kesepian. Sementara jika di panti jompo, banyak kegiatan yang bisa dilakukan.
“Mengenai kegiatan mereka sehari-hari yang ringan-ringan saja seperti hari Senin ada bimbingan sosial, Selasa senam dan ketrampilan, rabu rekreasi, Kamis ketrampilan, Jumat senam, Sabtu dan Minggu kerja bakti," kata Wiwin Sri Miarsih, Kepala seksi Bimbingan dan Pembinaan lanjut, di UPT Pelayanan Sosial Tresna Werdha. Dia menambahkan yang bisa masuk ke panti adalah mereka yang minimal berusia 60 tahun.
Menurut Wiwin, seharusnya lansia dijauhkan dari kondisi kesepian. Jika pihak keluarga memilih merawat orangtua di rumah, maka kasih kesibukan, diajak ngobrol, banyak gerak, sehingga lansia akan selalu merasa senang tidak terlalu banyak pikiran.
Karisih, 62, salah satu lansia di Panti Jompo ini mengaku awalnya ragu mau masuk di panti, namun setelah masuk di panti dan mengikuti program di panti merasa senang dan betah.
"Awalnya ragu, namun setelah dijalani juga menyenangkan, banyak kegiatan, dan tidak jenuh, makannya pun terjamin, saya baru tiga bulan di sini, alhamdulillah betah banget,” katanya kepada halopacitan Kamis (12/04/2018).
Dia mengatakan tinggal di panti jompo menjadikannya jauh dari rasa sepi. Di tempat ini, banyak teman untuk saling berbagi dan bercerita. Hal ini menjadikan hari-hari tua mereka jauh dari rasa sunyi (Sigit Dedy Wijaya)