
Mereka Harus Merangkak Melintasi Tebing untuk Sampai Jalan Raya
Sudah setahun lebih warga Dusun Wonosari Desa Karangrejo, Pacitan harus bersusah payah untuk bisa sampai ke jalan raya . Bahkan mereka harus merangkak melewati tebing licin dan derasnya arus sungai.
Halo Berita
Halopacitan, Arjosari—Kondisi ini dialami setelah jembatan penghubung yang berada di atas Sungai Brungkah Desa Karangrejo hanyut karena banjir 2017. Ini adalah satu dari banyak jembatan rusak yang belum mendapat perbaikan.
Mulyono, salah satu warga Dusun Wonosari yang berada di sisi timur sungai, mengatakan jika kondisi sedang tidak hujan dan tidak banjir baginya bukan hal yang susah, karena masih bisa menyeberang sungai, tetapi ketika banjir mau tidak mau harus memutar melewati jalan setapak dan bebeberapa tebing bebatuan, karena tanah tergerus air sungai.
"Kalau banjir ya harus muter, lumayan jauh ya lumayan licin. Kalau tidak hati-hati bisa jatuh, jadi harus merangkak kalau pas lewat tebing," ujarnya, Selasa (22/01/2019) sore.
Terlihat dari jalan raya, beberapa warga tampak tertatih-tatih saat hendak melintas tebing, alas kaki pun harus dilepas agar tidak terpeleset.
"Hanya bisa berdoa saja, mudah-mudahan segera bisa dibangun jembatan lagi, agar akses warga lebih mudah, itu harapan warga di sini," imbuhnya singkat.
Sukoiri, warga yang juga mantan Kepala Desa Karangrejo membenarkan jika warga yang melintas tebing tersebut adalah warga Desa Karangrejo, karena jembatan penghubung putus diterjang banjir pada 2017 lalu, sehingga harus memutar untuk sampai ke tujuan ketika air sungai banjir. "Itu warga Dusun Wonosari Desa Karangrejo yang memutar lewat Desa Karanggede," katanya.
