Halopacitan, Pacitan—Pembangunan dilakukan dengan cepat agar bisa segera ditempati korban. Sayangnya, karena keterbatasan anggaran belum semua korban bisa mendapatkan rumah sementara tersebut.
"Sementara baru satu unit ini dibangun untuk empat keluarga yang rumah tinggalnya hanyut terbawa banjir," kata pengawas pembangunan huntara dari Badan Kesbangpol Linmas Pemkab Pacitan Didik Alih Wibowo, Minggu (10/12/2017).
Menurut Didik, di lingkungan Teleng sebenarnya ada tujuh unit rumah yang diidentifikasi hanyut atau ambruk rata dengan tanah diterjang banjir. Namun belum semua korban mendapat jatah rumah kopel, karena pertimbangan anggaran dan sediaan lahan.
"Bangunan ini sifatnya sementara sampai nanti ada skema rehabilitasi permanen dilakukan pemerintah daerah dengan biaya dari provinsi," katanya dilaporkan Antara.
Tiga keluarga yang belum mendapat jatah kopel akan dititipkan ke beberapa rumah warga sekitar yang bersedia dan memungkinkan menampung sementara, dengan biaya sewa ditanggung pemerintah.
Rumah kopel untuk hunian sementara dibangun dengan ukuran 12x8 meter, yang kemudian dibagi menjadi empat kopel dengan pemisah sekat kayu olahan jenis kalsibot.
Setiap kopel selanjutnya akan ditempati satu keluarga yang rumahnya rusak berat atau hanyut terseret banjir bandang, dengan fasilitas MCK (mandi cuci kakus nantinya dibuatkan kopel tersendiri di atas lahan bekas bangunan warga yang rusak berat, tak jauh dari huntara tersebut."Bangunan huntara ini dikerjakan dalam tiga hari mulai [Jumat-Minggu]," ujarnya.
Sekretaris BPBD Pacitan Ratna Budiono membenarkan ada program huntara yang dikerjakan melalui Bakesbangpol Linmas Pacitan, namun ia belum tahu jumlah pasti yang sudah atau akan dibangun.
Jawaban senada disampaikan Komandan Kodim 0801 Pacitan Letkol (Kav) Aristoteles Lawitang yang mengaku belum mendapat laporan detail pembangunan huntara di wilayah Teleng maupun daerah lainnya.
"Untuk huntara [hunian sementara] yang dikerjakan dari jajaran pemerintah daerah kami belum mendapat laporannya. Tapi untuk rehabilitasi dan rekonstruksi rumah rusak berat hilang saat ini sedang kami kerjakan di wilayah Ploso dan mulai pekan depan dikembangkan ke beberapa daerah lain," katanya.