
PDAM Pacitan Belum Berkontribusi ke Pendapatan Daerah
Meski pendapatan terus meningkat, Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Pacitan belum bisa menyumbang Pendapatan Asli Daerah (PAD) karena masih merugi.
Halo Berita
Halopacitan, Pacitan—Berdasarkan data dari PDAM Pacitan dalam tiga tahun terakhir PDAM Pacitan mengalami pertumbuhan pendapatan. Pada tahun 2016 perusahaan daerah ini membukukan pendapatan Rp14,3 miliar sementara pada 2017 tercatat Rp14,7 miliar atau naik 3,3% . Sedangkan pada 2018 hingga November 2018 pendaptan mencapai Rp14,1 miliar.
Supatmi Kabag Administrasi dan Keuangan PDAM Pacitan saat ditemui Halopacitan Senin (06/01/2019) mengatakan, meski pendapatan hampir Rp15 miliar tetapi biaya operasional yang dikeluarkan melebihi pendapatan.
"Setahunnya untuk biaya operasional itu mencapai Rp14,4 miliar, mulai dari listrik, gaji karyawan, biaya kendaraan dan semua murni biaya dari PDAM," ungkapnya, Senin (07/01/2018).
Ia memaparkan, setiap tahun biaya operasional yang paling tinggi dikeluarkan adalah untuk biaya listrik, terhitung hingga November 2018 sekitar Rp4,6 miliar, dan sisanya untuk biaya umum serta gaji bagi karyawan.
"Tahun 2017 lalu kita memang ada laba, tetapi ada aturan baru lagi, karena sampai tahun tersebut masih ada akumulasi kerugian dalam arti setelah ada penyusutan, kita tidak diizinkan untuk setor PAD, dan kerugiannya itu sebelum 2017. Tapi dulu sebelum ada aturan itu, kita pernah setor ke daerah sebesar Rp229,3 juta," jelasnya.
Ia menambahkan, untuk target pendapatan setiap tahun yang telah ditetapkan PDAM sekitar Rp15 miliar. "Target kita tidak muluk-muluk, kita melihat evaluasi dari 2-3 tahun sebelumnya. Dan jumlah pelanggan yang tersambung hingga November 2018 tercatat ada 20.164, kalau keseluruhan sekitar 20.778 sambungan," katanya.
