Warga melakukan pengisian bahan bakar kendaraan di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU), di kawasan Kuningan.
Halo Berita

Pemerintah Beri Sinyal Pertalite Bisa Naik Jadi Rp10.650 per Liter, Apa Tepat?

  • Pemerintah berencana menaikan harga BBM pertalite ditengah melonjaknya harga minyak mentah dunia. Menanggapi hal itu, Direktur Eksekutif Energy Watch Mamit Setiawan meminta agar pemerintah menunda rencana kenaikan pertalite ditengah melejitnya sejumlah harga komoditas bahan pokok yang terjadi seiring mendekati hari raya idulfitri.
Halo Berita
Amirudin Zuhri

Amirudin Zuhri

Author

JAKARTA - Pemerintah berencana menaikan harga BBM pertalite di tengah melonjaknya harga minyak mentah dunia.

Sinyal kenaikan harga BBM berjenis subsidi tersebut mencuat saat Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif sedang menyampaikan paparannya dalam Rapat Kerja (raker) yang dilakukan bersama DPR di Senayan.

"Dalam jangka menengah dan panjang kita akan melakukan optimalisasi campuran bahan bakar nabati dalam solar, penyesuaian harga pertalite, minyak solar dan mempercepat bahan bakar pengganti antara lain KBLBB, BBG, bioethanol, BioCNG, dan lain-lain," kata Arifin dalam raker Rabu, 13 April 2022,  

Dari kabar yang beredar, kenaikan pertalite disebut akan berada pada rentan harga antara Rp2.000-Rp3.000 per liternya. 

Adapun harga BBM pertalite saat ini sesuai Daftar BBK TMT per 1 April 2022 adalah Rp7.650 per liter, jika kenaikan maksimum sebesar Rp3.000 per liter, maka harga BBM pertalite setelah dilakukan kenaikan tarif diasumsikan akan menjadi sebesar Rp10.650 per liter. 

Menanggapi hal itu, Direktur Eksekutif Energy Watch Mamit Setiawan meminta agar pemerintah menahan rencana kenaikan pertalite di tengah melejitnya sejumlah harga komoditas bahan pokok yang terjadi mendekati hari raya idulfitri.

"Mereka (masyarakat) akan menghadapi idulfitri yang pastinya pengeluaran akan lebih besar. Setelah itu, bulan juni akan memasuki tahun ajaran baru dimana akan ada biaya pengeluaran untuk biaya anak sekolah," terang Mamit kepada TrenAsia.com dikutip Sabtu, 16 April 2022. 

Mamit pun khawatir kenaikan BBM khususnya yang bersubsidi seperti pertalite malah akan menimbulkan gejolak di masyarakat. 

"Jadi, meskipun saya memahami kondisi pemerintah, tapi tidak dilakukan dalam waktu dekat ini kenaikan tersebut," jelas Mamit.

Harga minyak mentah belakangan memang kian menguat seiring dengan adanya rencana penerapan sanksi embargo pada sejumlah komoditas energi oleh Uni Eropa kepada Rusia.

Di pasar berjangka WTI, harga minyak mentah dunia terus melanjutnya reli pergerakan harganya dengan naik 2,59% menjadi US$106,95 per barel pada perdagangan Jum'at, 15 April 2022.

Kenaikan harga minyak dunia itu memicu rencana pemerintah untuk melakukan penyesuaian harga pada BBM pertalite guna mengurangi  beban APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara) yang dikeluarkan pemerintah untuk menambal selisih harga BBM baik melalui subsidi ataupun dana kompensasi kepada PT Pertamina (persero).

Meningkatnya demand akibat fenomena perpindahan proporsi pengguna BBM pertamax ke pertalite sebagai imbas dari kenaikan harga pertamax sebelumnya juga disebut memperkuat rencana kenaikan BBM bersubsidi itu oleh pemerintah.

Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Muhammad Farhan Syah pada 16 Apr 2022