Halopacitan, Pacitan-- Bermain di depan pendukungnya di Stadion Pacitan, Perspa sempat unggul melalui Anjas pada menit ke-26. Namun kemenangan tidak berlangsung lama, karena pada menit ke 31 Sutarno berhasil menjebol gawang Perspa
Bahkan pada menit ke 33 Hasan Basri dari Persibo juga berhasil mencetak gol, sehingga Perspa harus tertingal dengan skor 2 : 1 dari tim tamu di babak pertama.
Sementara pada babak kedua sejak menit awal dari kedua tim sama-sama ngotot memberikan perlawanan, jual beli serangan dilancarkan, alhasil pada menit ke-62 Perspa melalui Anjas nomor punggung 35, mampu menyamakan kedudukan sehingga skor berubah menjadi 2-2.
Setelah skor sama, Persibo semakin memberikan tekanan yang bertubi-tubi kepada Perspa, pola permainan cepat yang ditunjukkan Persibo mampu merubah kedudukan, bahkan dua gol berhasil dilesakkan ke gawang Perspa oleh Hasan Basri nomor punggung tujuh pada menit ke-73 dan Lambang Raungga pada menit ke 76, sehingga skor pun berubah menjadi 2-4 untuk kemenangan tim Persibo.
Jodi Kartiko, Pelatih Persibo Bojonegoro bersyukur sekali bisa memenangkan pertandingan, sesuai misi ingin memenangkan setiap pertandingan,
"Tetapi saya juga tidak mengira kepada tim lawan, sangat memberikan perlawanan kepada kita dan tidak menyangka saja mereka bisa berkembang seperti ini," ujar pelatih Persibo seusai Pertandingan
Terkait kondisi lapangan, Jodi mengatakan layak untuk Liga 3," akan tetapi masih perlu banyak perawatan, karena sepakbola kan modalnya lapangan," imbuhnya
Seperti diketahui, Persibo Bojonegoro sebelumnya mencukur Persemag Magetan dengan skor 7-0, pada pertandingan lanjutan grup C Liga 3 Regional Jawa Timur di Stadion Letjen H. Soedirman Bojonegoro, Rabu (08/07/2018).
Sementara Aris Wahyudi, Pelatih Perspa mengatakan anak asuhnya sudah berusaha maksimal dan selamat atas kemenangan Persibo," Kalau kita berbicara kemenangan masih terlalu jauh, tapi kita selalu berusaha semaksimal mungkin bahkan permainan anak-anak kita lihat selalu memberikan perlawanan kepada tim lawan," ujarnya
Aris menambahkan, sebenarnya ada beberapa kesalahan sendiri dari anak-anak dan masih perlu dievaluasi, terutama konsentrasi selama 90 menit di lapangan. "Ketika diganggu lawan dan juga keputusan-keputusan wasit yang kadang tidak sependapat anak-anak konsentrasinya masih terganggu, intinya anak itu harus selalu fokus dan konsentrasi," tambahnya.
(Sigit Dedy Wijaya)