logo
Penandatanganan kesepakatan bersama  antara TNI, Polri, Pemda, tokoh agama, serta berbagai pihak Selasa (15/05/2018)
Halo Berita

Polres Pacitan Prediksi Delapan Hal ini Berpotensi Terjadi di Bulan Ramadan

  • Kapolres Pacitan AKBP Setyo K Heriyatno memprediksi ada delapan hal yang mungkin timbul selama Bulan Ramadan.

Halo Berita
AZ

AZ

Author

 

Halopacitan, Pacitan—Hal itu disampaikan Kapolres pada acara penandatanganan kesepakatan antara TNI, Polri, Pemda, tokoh agama, serta instansi terkait dan pelaku usaha di Gedung Karya Dharma Selasa (15/05/2018). Prediksi didasarkan pada kejadian pada puasa tahun 2017 lalu.

Hal pertama yang diantisipasi adalah penimbunan barang oleh pedagang yang membuat kebutuhan pokok akan naik. Kedua, kemungkinan adanya kelangkaan BBM dan gas LPG. Ketiga meningkatnya pencurian dengan pemberatan (curat), pencurian dengan kekerasan (curas) dan pencurian kendaraan bermotor (curanmor).

Sementara yang keempat adalah perselisihan antar pemuda terkait giat rontek atau ronda gugah sahur. Kemudian yang ke lima budaya petasan yang disimpan di tanah dengan menggunakan karbit, keenam meningkatnya pengunjuk rasa dengan menyebabkan padat arus lalin dan kriminalitas, ketujuh meningkatnya transportasi masyarakat sebagai jalur mudik maupun balik sehingga rawan terjadi lakalantas, dan ke delapan permukiman yang ditinggalkan penghuninya baik mudik, sedang salat tarawih maupun sholat Idul Fitri,” paparnya

Untuk menjaga keamanan dan ketertiban selama puasa, Kapolres Pacitan mengajak untuk menghormati bulan suci ini, termasuk meminta kafe untuk menjaga supaya tidak terjadi hal yang tidak diinginkan, apalagi jika sampai terjadi tindak pidana prostitusi,

"Jika kita identifikasi prostitusi ini menyambung, dari prostitusi ini awalnya dari miras, narkoba, pesan PSK, dari tindak pidana lain artinya prostitusi dan untuk mencari tempatnya pun gampang di sini, di hotel, home stay, kos-kosan dan itu pandangan kami."katanya

Polri, akan akan menggelar Operasi Pekat (Penyakit Masyarakat) dengan sasaran meliputi premanisme, prostitusi, pornografi, judi, miras, dan kejahatan jalanan.

 Kejahatan jalanan  termasuk pungli dan kami diinstruksikan dari Presiden yang mana Presiden yang menerima keluhan masih maraknya pungli jalanan, dan ini ironis baik itu dilakukan oleh preman maupun dilakukan oleh aparat baik Polri maupun Dishub.

"Tidak perlu kita pungkiri, dan tidak perlu kita mengelak, karena sudah tidak menjadi rahasia publik, jadi saya minta untuk mengikis pungli ini saya minta peran serta dari seluruhnya."ujarnya

"Ada pungli laporkan, semua saya kira sudah punya kamera atau video, foto dan laporkan dan akan kita tindak lanjuti. Perintah dari Kapolri kalau anggota Polri ketahuan pungli, apalagi pungli kepada pengemudi truk walaupun Rp5.000, Rp10.000, jelas sekarang sanksinya dipecat, dan diekspos. Jadi kami mohon bantu kami menjadi yang lebih baik."imbuhnya

Dia juga menhimbau kepada Pemkab khususnya yang membidangi, untuk membuat kesepakatan, terkait batasan operasional tempat-tempat hiburan. “Kalau kami Polri sifatnya hanya mengamankan dan membantu. Saya tegaskan ini instruksi dari Kapolri, tidak ada sweeping. Jika ada sweeping, saya akan di depan untuk mengatasinya," tegasnya

Dan kaitannya dengan Operasi Ketupat, selama Bulan Ramadan Polres Pacitan akan mendirikan sembilan pos yang akan di tempatkan di Arjowinangun, Terminal, Alun-alun, Telengria, Penceng, Bulu, Punung, Kalak dan Bleruk.

Dandim 0801 Pacitan, Letkol (Kav) Aristotelas HN Lawitang, mendukung penuh apa yang sudah di rencanakan dan sudah disiapkan,

"Kami mendukung penuh, keinginan kita semua juga sama pada bulan yang baik untuk beribadah dan seharusnya kita isi dengan amal baik,"ujarnya.  (Sigit Dedy Wijaya)