Belakangan ini Kabupaten Pacitan menjadi sorotan banyak pihak, pasalnya prediksi tsunami dengan ketinggian 28 meter dapat meluluhlantakkan kota yang dikenal dengan sebutan 1001 goa tersebut. Selain Kecamatan Pacitan, terdapat enam kecamatan lain yang berpotensi terdampak.
Wakil Bupati Pacitan, Gagarin, S.Sos., meyampaikan, “Adanya informasi dari keilmuan yang ada dari BMKG menambah komitmen kami untuk meningkatkan kewaspadaan berkaitan dengan bencana tsunami. Kami menyadari bahwa di Kabupaten Pacitan ini memang ada 6 Kecamatan yang berbatasan langsung dengan laut lepas. Dan 6 Kecamatan tersebut adalah Kecamatan Ngadirojo, Sudimoro, Tulakan, Kebonagung, Pringkuku, dan Donorojo. Artinya, menyadari adanya potensi yang terdampak bila ada tsunami maka pemerintah daerah Kabupaten Pacitan menyiapkan skenario terburuk, dengan melakukan persiapan yang sifatnya struktural dengan memasang rambu-rambu tentang evakuasi meuju tempat evakuasi awal. Jadi kita buatkan peta jalur tersebut sehingga nanti bila masyarakat sudah memahami, insyaallah akan mengurangi dampak dari tsunami tersebut.
Lebih lanjut Gagarin menyampaikan, “Pemasangan alat seperti ews (early warning system) dimana kita akan mengetahui sejak awal terkait terjadinya tsunami tersebut juga dilakukan, sehingga sejak dini masyarakat sudah bisa menyelamatkan diri sekitar pantai tersebut termasuk gempa bumi. Pemahaman 20:20:20 tersebut bila terjadi gempa bumi 20 detik, maka dalam waktu 20 menit segera untuk menyelamatkan diri. Hal tersebut juga kita sosialisasikan secara masif, karena dengan pemahaman seperti itu bisa menuju ke tempat yang aman dengan ketinggian minimal 20 meter. Apalagi diperkirakan oleh BMKG tinggi gelombang itu mencapai 28 meter”.
“Kecamatan yang paling berpotensi dan cakupannya paling luas adalah di kecamatan kota karena bentang teluknya lebih luas dengan permukiman penduduk yang padat dibandingkan dengan kecamatan-kecamatan lain. Untuk mendapatkan tempat aman terutama warga masyarakat dilingkup Pacitan kota, untuk menjuk tempat evakuasi awal itu agak jauh dibandingkan dengan kecamatan-kecamatan lain”, ungkap politisi Partai Golkar tersebut.
“Simulasi sudah dilakukan di 6 Kecamatan. Terutama desa-desa yang berbatasan dengan pantai suah dilakukan semua bekerjasama dengan para pemangku kepentingan, BPPD, masyarakat bahkan atas arahan dari BMKG kami juga mendapatkan informasi daerah batas aman dari bahaya tsunami. Dalam konteks ini kami menyadari bersama. Kita mempunyai garis pantai sekitar 70 km dengan wiayah perbukitan dan gunung yang rawan longsor. Jadi terkait bencana ini sudah kami sadari bersama karena kami bertempat tinggal di tempat yang secara geografis beresiko besar terhadap bencana. Namun demikian, kami juga akan melakukan dan memperingatkan masyarakat untuk selalu waspada Pemerintah Daerah akan terus melakukan sosialisasi secara berkala dan berkelanjutan untuk melakukan pelatihan penyelamatan. Lebih penting daripada itu, masyarakat juga berikhtiar selain lahir juga secara batin yaitu dengan cara berdoa semoga becana tidak menimpa di bumi Pacitan sehingga masyarakat Pacitan tetap mendapatkan keselamatan dan menuju kemajuan yang lebih berarti”.
“Kita mengemas sedemikian rupa agar masyarakat tidak terganggu secara psikis sehingga menyikapi ini dengan tetap enjoy tetapi tetap mempunyai tingkat kewaspadaan dan perhatian terhadap terjadinya potensi ini dengan fokus sehingga bila sewaktu-waktu terjadi setidaknya kita sudah menyiapkan secara lahir maupun batin”, pungkas Gagarin mengakhiri.