Halo Berita

Puluran, Satu Lagi Tradisi Berbagi di Bulan Ramadan

  • Tradisi puluran adalah suatu tradisi turun temurun dari sesepuh zaman dahulu, yaitu berupa membagikan takjil atau makanan selepas salat tarawih selama bulan ramadan.
Halo Berita
Dias Lusiamala

Dias Lusiamala

Author

PACITAN-Indonesia memiliki aneka ragam kebudayaan dan tradisi  turun temurun. Salah satunya di Pacitan, terdapat sebuah tradisi yang masih terus dijalankan yang dikenal dengan Puluran.

Tradisi ini juga digelar di Musala Nurul Iman, RT 06 RW 03 Desa Buwun Mlati, Kecamatan Arjosari. 

Tradisi puluran adalah suatu tradisi turun temurun dari sesepuh zaman dahulu, yaitu berupa membagikan takjil atau makanan selepas salat tarawih selama bulan ramadan. 

Awal mulanya tradisi ini bertujuan untuk memanfaatkan momentum kebaikan yang dilipatgandakan pada bulan suci ramadan untuk berbagi. Lalu manfaat lainnya dari tradisi ini adalaha sebagai ajang untuk mempererat silaturahmi antarwarga.

"Ya tujuan tradisi ini agar warga mau berkumpul di musala, meramaikan musala dan makin istiqomah dalam beribadah di bulan suci ramadan ini. Ya semoga semua warga disekitar sini dapat memetik pahala di bulan ini," kata H. Jumari selaku takmir Musala Nurul Iman Jumat (15/04/2022)

Makanan yang disediakan oleh warga yang jatuh pada gilirannya tidak mematok harus menu khusus. Warga dipersilakan untuk membawa makanan dengan menu bebas sesuai kemampuannya. 

Takmir Musala Nurul Iman sudah menyusun jadwal siapa saja yang giliran membawa makanan, dan berapa porsi makanan yang dibutuhkan.

"Kita sudah jadwalkan mulai hari keempat puasa, perharinya ada dua orang yang membawa takjil (1 orang adalah 1 rumah atau perkepala keluarga). Perorang nantinya akan membawa sekitar 30 an makanan. Jadwal bergilir tradisi puluran ini berlangsung sampai semua warga mendapat gilirannya. Acara membagi takjilnya dilaksanakan setelah salat tarawih," kata H. Jumari.

Jamaah Musala Nurul Iman pun tak merasa keberatan, justru mereka senang karena bisa berbagi kebaikan di bulan suci Ramadan.

"Bagi saya ini adalah momentum yang bagus untuk berbagi dengan sesama, semoga membawa berkah. Saya sama sekali tidak merasa keberatan, karena sudah diniatkan untuk berbagi. Apalagi tradisi ini hanya ada saat puasa aja," kata Siti Bariyah, jamaah Musala Nurul Iman. Siti sendiri mendapatkan giliran pada tanggal 19 April 2022.