
Punya Potensi Ekonomi Tinggi, Beras Hitam Mulai Menarik Minat Petani Pacitan
Varietas padi hitam yang memang belum begitu dikenal, khalayak awam sering keliru dengan menganggapnya sebagai ketan hitam. Padahal harga jual beras ini cukup menjanjikan yakni hingga Rp 30.000.
Halo Berita
Halopacitan, Punung— Di Kecamatan Punung, tepatnya di Desa Kendal ada seorang petani yang mencoba membudidayakan beras hitam. Slamet Widodo, laki-laki asli Desa Kendal yang sehari-hari bekerja sebagai perangkat desa setempat orangnya.
Berawal dari benih yang dibawa seorang pembantu PPL Kecamatan Punung bernama Sarpin, dari balai penelitian di Kota Malang tiga tahun yang lalu. Slamet membeli 2 kg benih dan mulai mencoba menanamnya. Berbekal pengalaman sebagai petani, benih yang mulanya 2 kg mulai berkembang dan dibudidayakan.
Slamet mengaku beras hitam hanya ditanam pada saat musim tanam pertama itupun hanya pada sepetak sawah. Hal ini karena padi hitam yang ia tanam memiliki masa tumbuh yang panjang. "Umur padi hitam sampai empat bulan, berbeda dari padi biasa yang rata-rata hanya 90 hari atau kurang. Bahkan jika dibandingkan dengan padi beras merah padi hitam masih lebih lama 10 sampai 15 hari", jelasnya.
Dengan alasan itu, Slamet tidak berani menanam di musim tanam kedua. "Takutnya tidak kebagian air hujan, di daerah sini kan hanya bisa tanam dua kali setahun. Nanti kalau padinya mati saya rugi. Lagi pula jenis beras hitam belum populer, untuk menjual di Pacitan masih sulit," kata Slamet kepada Halopacitan, Kamis (04/04/2019)
Walaupun sulit, beras hitam yang diproduksi tetap laku dijual. Slamet mengaku beberapa warga sekitar mulai membeli beras hitamnya, juga beberapa orang yang dari Kota Pacitan datang langsung untuk membeli beras hitam tersebut.
"Ya sebenarnya beberapa kali saya bawa saat ada pameran baik di Pacitan maupun Punung sendiri, mungkin para konsumen tahu, dari situ," katanya.
Bahkan setelah tahu beras hitam mengandung protein tinggi dan lebih rendah kalori serta mengandung anti oksidan yang baik untuk tubuh konsumen yang dulu beli hanya coba-coba sekarang mulai rutin. " Ada pembeli dari Pacitan, setiap bulan rutin ambil, biasanya telepon dulu pagi, baru saya siapkan", kata Slamet.
