
Rumah Makin Mepet Sungai Grindulu, Warga Bingung Mau Bagaimana
Warga yang tinggal di sepanjang daerah aliran sungai (DAS) Grindulu khawatir dengan keselamatannya karena jarak rumah dengan bibir sungai semakin dekat.
Halo Berita
Halopacitan, Arjosari—Sejumlah warga yang tinggal di sepanjang DAS Grindulu mengaku cemas tetapi hanya bisa pasrah. Berbagai upaya sudah dilakukan tetapi belum ada hasil.
Hari Widodo, warga RT01 RW01 Dusun Grunggung, Desa Gunungsari, Kecamatan Arjosari mengatakan jarak bibir sungai dengan permukiman warga semakin dekat hingga jika terjadi luapan banjir akan memunculkan risiko bencana.
Menurut Hari sebelumnya jarak bangunan rumah dan sungai masih sekitar 50 meter lebih, tetapi sungai terus bergeser ke arah utara mendekati perumahan warga. Saat ini jarak rumahnya dengan sungai kurang dari lima meter.
"Rumah Pak Riyono [salah satu warga Grunggung] jaraknya malah sekitar satu meter dengan sungai,” katanya Rabu (16/01/2019).
Dia mengatakan situasi ini paling parah terjadi setelah banjir 2017 lalu, setelah itu talut sungai terus tergerus banjir. "Kalau khawatir itu sudah jelas, apalagi ini musim hujan," ujarnya.
Ia mengungkapkan, telah mengusulkan ke Pemkab terkait pengamanan untuk perumahan yang ada di lingkungannya, tetapi hanya direalisasikan dengan pembuatan bronjong untuk bahu jalan. Padahal, yang meninjau ke lokasi selain pihak desa, kecamatan, Dewan dan Pemkab, juga dari Provinsi.
"Dulu malah dari provinsi bilang untuk pengamanan perumahan itu ada, tapi saat realisasi hanya untuk bahu jalan. Yang dikhawatirkan warga di sini pengamanan perumahan agar tanah tidak tergerus air. Ya sekitar ada 12-17 rumah di sini," katanya.
Meski demikian, ia berharap agar dapatnya ada penanganan untuk keamanan perumahan bagi warga di lingkungannya tersebut. "Minimal brojong, karena arus air itu yang dikhawatirkan bukan banjirnya yang besar tapi ketika surutnya air, jadi kalau banjirnya nanggung itu malah bahaya, karena itu malah gerus tanah," imbuhnya.
Senada, Bambang, warga Desa Arjosari yang juga tinggal di pinggir DAS anak Grindulu juga mengaku khawatir, tetapi tidak berbuat banyak. Dia hanya bisa mangadu ke pemerintahan desa setempat.
"Waswas kalau banjir, apalagi rumah sudah mepet dengan sungai, tetapi mau gimana lagi ? isane ming pasrah [bisanya cuma pasrah]," katanya.
