Halopacitan, Pacitan—Salah satu yang kebanjiran rezeki saat ini adalah bengkel kendaraan, baik mobil maupun sepeda motor. Hampir semua bengkel yang ada di Pacitan mengalami antrean panjang masyarakat yang ingin memperbaiki kendaraannya.
Rendaman air memang mempengaruhi kondisi mesin yang memaksa harus diperbaiki. Seorang pemilik bengkel motor di RT01/RW01 Dusun Mendole, Desa Sirnoboyo, Budi Setyanto, mengatakan, antrean perbaikan motor sangat banyak hingga ia terpaksa menolak beberapa motor rusak.
"Biasanya sore, bengkel sudah saya tutup. Tapi karena banyak motor yang harus diperbaiki ya terpaksa lembur sampai larut malam," ungkapnya kepada halopacitan Sabtu (09/12/2017).
Hal senada juga diungkapkan pemilik bengkel mobil, Wahyu Susilo, warga RT02/RW04 Dusun Bengkal Desa Tanjung, Pacitan. Tingginya konsumen tidak disia-siakannya.
"Pascabanjir memang banyak mobil terendam, daripada mengecewakan para pelanggan yang sering ke sini ya saya memilih menambah anak buah," ujarnya.
Jumlah karyawan Wahyu sebanyak tiga orang. Pada hari-hari biasa, mereka hanya mampu menyelesaikan tiga sampai empat mobil saja. "Habis banjir ini, kita lembur. Sehari semalam bisa selesai memperbaiki 6-7 mobil," imbuhnya.
Kerusakan mobil hampir seragam. Seperti, radiator listrik mati, karet fanbelt terendam air, hingga oli yang bercampur lumpur. Omzet yang didapat pun meningkat pesat dari biasanya Rp1 juta menjadi Rp3-Rp5 juta per hari.
Selain ongkos servis naik 25 persen dibandingkan sebelum bencana, beberapa sparepart juga mengalami kenaikan harga. Dan kondisi mobil juga mempengaruhi cepat dan tidaknya dalam pengerjaan. (Erik Arkan)