
Sanggar Seni Tali Jagat, Lahir dari Kebingungan Hingga Menoreh Banyak Prestasi
Sanggar Tali Jagat menjadi nama yang tidak asing bagi warga Pacitan, tetapi siapa sangka mereka terlahir dari kebingungan anak-anak muda yang tidak punya kegiatan.
Halo Budaya
Halopacitan,Arjosari—Sekitar 25 tahun yang lalu, beberapa pemuda di Dusun Purwodadi RT02/RW 05 Desa Jatimalang Kecamatan Arjosari bingung karena tidak memiliki kesibukan kemudian membuat panggung dari papan yang bisa disewakan kepada orang hajatan.
Bermodal dari upah bekerja membuat lubang tanam untuk pohon jati, mengangkut pupuk dan mencari batu gebal untuk dijual, uterkumpullah uang yang kemudian digunakan membuat papan-papan panggung yang lazim disebut "entrak". Untuk lebih mempermudah dikenal orang mereka memberi nama persewaan panggung "Tali jagad".
Tahun demi tahun berlalu, Tali Jagad berkembang dari semula hanya sewa panggung kemudian menambah asetnya dengan persewaan sound system hingga akhirnya membentuk kelompok musik islami, jasa video shooting dan pemotretan, dan yang terakhir dua tahun lalu mulai mengembangkan kelompok tari sufi.
Dari berawal hanya sewa panggung, Tali Jagad pun kini telah bertransformasi menjadi sanggar seni islami yang didalamnya hidup bermacam-macam kegiatan dan muncul berbagi bentuk ide dan kreativitas.
Tali jagat, yang sekarang dipimpin oleh Rocky Hamzah hingga saat ini telah memiliki anggota 100 orang lebih yang terbagi dalam beberapa bidang kegiatan. Anggota tali jagad juga berasal dari berbagai kalangan dan bermacam kelompok umur. Dari ibu-ibu, anak-anak dan kaum remaja semua berbaur berlatih dan beradu kreativitas.
Namun karena hasil dari keringat mereka hanya untuk menghidupi sanggar, keanggotaannya pun mengalami pasang surut dan tambal sulam. "Kami memang tidak mengejar uang, tetapi kami menaruh harapan agar setiap orang yang berkecimpung di sini dapat menjadi dan memiliki kebanggaan," kata Harianto, pembina dan juga salah satu pendiri awal Tali Jagad, Kamis (21/02/2019)
Berbagai prestasi-pun telah mereka raih diantaranya, Juara I lomba rebana modern Kampung Ramadan piala Bupati Pacitan 2014, Juara III lomba hadroh HUT TNI 2015 Piala Dandim Pacitan dan beberapa prestasi lainnya.
"Untuk hadroh dan rebana yang saat ini dikelola Muhammad Nur Huda telah banyak prestasi yang ditorehkan, baik ditingkat kecamatan maupun kabupaten". Jelas Rocky,
"Sedangkan untuk tari sufi dibawah binaan Muhammad Najmi Al Aziz, kami belum mengikuti lomba karena masih sangat jarang atau bahkan tidak pernah ada lomba," lanjutnya.
Namun tari sufi Tali Jagad bahkan telah mengembangkan sayap dengan tampil di berbagai daerah. Diantaranya tampil di Ponorogo dan Magetan. Kelompok ini juga tampil memeriahkan Hari Jadi Kabupaten Pacitan beberapa hari lalu.
Yang membanggakan, mereka juga pernah tampil langsung di hadapan Presiden dalam rangka perayaan hari ulang tahun Muslimat NU tingkat nasional pada tanggal 27 Januari 2019 lalu di Gelora Bung Karno Jakarta. "Tentu saja kami bangga, ditonton langsung oleh Presiden Jokowi dan disiarkan langsung ke penjuru Indonesia," Hariyanto menimpali sambil tersenyum.
Sayangnya, dengan begitu banyak prestasi dan pengalaman, sanggar seni islami ini masih compang-camping. Berbagai peralatan, baik yang disewakan maupun untuk latihan sudah mulai menua, tempat yang masih mendompleng di masjid dan rumah perorangan hingga legalitas sanggar belum diakui menimbulkan keprihatinan dan kebinungan di kalangan pengurus dan anggota. Untuk bertahan sulit, hendak dibubarkan pun sayang.
"Hasil sewa panggung dan sound sudah tidak mencukupi untuk mengurusi semua kegiatan. Apalagi sekarang banyak saingan yang alatnya lebih praktis dan modern, sementara untuk dihentikan kami merasa sayang. Untuk bertahan kami mengandalkan iuran anggota dan kedermawanan tokoh-tokoh masyarakat di sini, sedangkan berharap pada bantuan pemerintah untuk pembinaan-pun sekarang mustahil karena kami belum berbadan hukum," kata Hariyanto.
