Sumber Sorratan
Halo Berita

Selama Ratusan Tahun Sumber Sorratan Menjadi Sahabat Masyarakat

  • Airnya jernih, tidak pernah kering meski kemarau panjang. Inilah Sumber Sorratan yang selama ratusan tahun mencukupi kebutuhan air masyarakat sekitar.

     

Halo Berita
AZ

AZ

Author

Halopacitan, Donorojo—Wilayah Kecamatan Donorojo selalu menjadi perhatian khusus pada saat musim kemarau. Wilayah tandus minim air membuat beberapa wilayah di Donorojo rawan kekeringan.

Namun hal itu tidak terjadi di Desa Sekar khususnya masyarakat Dusun Krajan Kidul maupun Krajan Lor. Karena di daerah itu terdapat sumber mata air yang tidak pernah kering. Terletak di tepi Jalan Raya Pacitan-Yogyakarta tepatnya di Dusun Krajan Kidul Deda Sekar mata air tersebut dijuluki Sumber Sorratan.

Menurut keterangan warga sekitar, Sumber Sorratan sudah berusia ratusan tahun dan dahulu wujudnya masih sangat sederhana hanya berupa sendang atau belik di bawah pohon Apak besar yang airnya dibendung dengan papan dan tanah.

Jumari, warga sekitar menjelaskan bahwa sekarang sumber tersebut telah diperdalam sekitar 6 meter dan dindingnya diperkuat dengan gorong-gorong bis beton diameter satu meter. Sumber tersebut telah pula dibuatkan atap dan juga fasilitas mandi dan musholla. "Dahulu dapat dana dari orang Jogja, lalu kami bangun gotong-royong", kata Jumari.

Sebelum ada PDAM, lanjur Jumari, masyarakat sekitar mengambil air di Sumber Sorratan, tidak pernah kering bahkan saat kemarau panjang sekalipun. Bahkan saat itu warga desa lain turut pula memanfaatkannya.

Bahkan terkadang, ada beberapa orang dari luar daerah yang khusus mengambil air ke sumber tersebut. "Ada yang datang katanya mencari air tujuh sumber lalu mengambil di mata air ini. Tidak banyak, rata-rata hanya pakai botol. Ada yang mengaku dari Jogja, dari Wonogiri pokoknya banyak," jelas Jumari lagi. Ia mengaku tidak tahu menahu tentang alasan orang yang mengambil air tersebut.

Sumber air Sorratan (Halopacitan/Tomi Herlambang)

Air dari sumber ini terlihat jernih dan tidak berbau. Yang cukup unik, jika diamati di sumber ini posisi permukaan air lebih tinggi dari permukaan tanah. Bahkan menurut Jumari, saat musim penghujan sedang deras-derasnya, air sumber tersebut selalu meluap keluar padahal bibir sumber yang terbuat dari gorong-gorong berada sekitar 1 meter dari permukaan tanah.

Saat ini, seiring sudah adanya air dari PDAM, Sumber Sorratan sudah tidak lagi dimanfaatkan oleh warga untuk kebutuhan sehari-hari.  tetapi tetap dirawat dan dijaga oleh masyarakat. "Kami mengambil hanya untuk minum, kalo dimasak rasanya lebih segar," ujar Jumari sambil tersenyum.